Pesawat Susi Air Dibakar di Papua
KKB Titipkan Surat kepada Pilot Susi Air Berkebangsaan Afrika Selatan yang Mendarat di Jila Mimika
Proses penyerahan surat tersebut terdokumentasi dalam sebuah video yang didapatkan oleh aparat keamanan.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menitipkan sepucuk surat kepada seorang pilot Susi Air berinisial LR berkebangsaan Afrika Selatan.
Surat tersebut dititipkan kepada LR saat sang pilot mendaratkan pesawatnya di Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (16/3/2023).
Proses penyerahan surat tersebut terdokumentasi dalam sebuah video yang didapatkan oleh aparat keamanan.
"Hari ini kami mendapat informasi bahwa pilot dari Susi Air yang menjalani penerbangan dari Timika ke Distrik Jila, kemudian dari salah satu KKB menitipkan surat," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan di Mimika, Kamis.
Baca juga: Mabes TNI Sudah Tahu Beberapa Titik yang Berpotensi Jadi Lokasi Penyanderaan Pilot Susi Air
Dalam video tersebut, tampak seseorang yang diduga merupakan pimpinan KKB tersebut, memberikan surat yang dibawa menggunakan kantung plastik merah.
Kantung plastik berisi surat itu kemudian diberikan kepada LR.
Faizal menyebut, dari video tersebut terlihat salah satu anggota KKB memegang sebuah senjata api laras panjang.
Ia menegaskan, dalam proses penyerahan tersebut, pilot tidak mendapat perlakuan kasar.
Pilot LR dilepas begitu saja setelah surat itu diberikan.
"Tidak ada penahanan, setelah surat diberikan mereka melepas pilot yang saat ini sudah kembali ke Timika," kata Faizal.
Khusus untuk kelompok yang menyerahkan surat, Faizal mengaku personelnya masih mencoba mengidentifikasi.
"Kita masih dalami ini kelompok mana karena di Jila merupakan wilayah perlintasan (Mimika-Nduga), terakhir ada kejadian di Jila pada 2019, kita masih cari tahu apakah ini kelompok yang sama atau bukan," kata dia.
Baca juga: Panglima TNI Ungkap Kendala Pembebasan Pilot Susi Air, KKB Manfaatkan Warga Sipil Jadi Tameng
Utamakan Keselamatan Sandera
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Kisdiyanto mengungkapkan sampai saat ini satuan TNI di wilayah Papua masih melaksanakan operasi bersama Polri terkait pemebebasan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.
Namun demikian, operasi penegakan hukum tersebut mengutamakan keselamatan sandera.
Hal tersebut disampaikannya di sela-sela kegiatan Media Gathering Puspen TNI di Markas PMPP TNI di Sentul Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/3/2023).
"Seperti Bapak Panglima sampaikan, bahwa kalau kita mau, satuan khusus yang dimiliki oleh TNI mampu untuk segera mengeksekusi para separatis itu," kata Kisdiyanto.
"Namun kita, karena mengikuti kebijakan pemerintah bahwa kita (pemerintah daerah) bernegosiasi dulu agar sandera ini selamat tanpa ada cedera apapun," sambung dia.
Negosiasi tersebut, merupakan permintaan dari pemerintah Selandia Baru.
Duta Besar Selandia Baru, juga telah menghadap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan menawarkan bantuan.
Baca juga: Panglima TNI Tolak Bantuan Pemerintah Selandia Baru Selamatkan Pilot Susi Air: Kita Masih Mampu
Namun demikian, Yudo menyatakan bahwa satuan TNI masih cukup untuk bisa menangani masalah penyanderaan tersebut.
Proses negosiasi tersebut, diperkirakan membutuhkan waktu yang panjang.
Untuk itu, diperlukan kesabaran semua pihak karena hal tersebut menyangkut nyawa manusia yang harus diselamatkan meskipun hanya satu orang.
Dengan demikian, TNI tidak akan asal-asalan dalam menindak KST.
"Memang KST ini memang sudah sangat meresahkan dan mereka tidak peduli pada rakyat Papua sendiri. Terbukti apa, masyarakat dan anak-anak menjadi korban, jadi tameng hidup buat mereka," kata dia.

"Sebenarnya TNI kalau sudah ada perintah dari negara, pemerintah, untuk segera mengeksekusi kita akan laksanakan," sambung dia.
Tolak Bantuan Selandia Baru
Panglima TNI Marsekal Laksamana TNI Yudo Margono menolak tawaran bantuan pemerintah Selandia Baru untuk selamatkan Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Menurutnya, TNI bersama Polri masih mampu untuk menangani penyelamatan Pilot Susi Air tersebut. Hasilnya, pemerintah Selandia Baru pun mempercayakan kepada aparat Indonesia.
"Dia tetap nyerahin kepada kita, percayakan pada kita. Dia menawarkan bantuan tapi saya masih mampu menyelesaikan," ujar Panglima TNI saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).
Yudo menuturkan bahwa pemerintah Selandia Baru menawarkan bantuan lantaran khawatir warga negaranya yang disandera terjadi celaka. Mereka masih berharap warganya bisa selamat dengan hidup.
"Dia berharap tadi supaya tidak terjadi celaka terhadap pilotnya, supaya tidak dengan pencarian yang kita gelar ini dia berharap mereka pliot ini selamat," jelas Yudo.
Lebih lanjut, Yudo menambahkan bahwa pihaknya pun telah menjelaskan proses penyelamatan pilot Susi Air itu kepada pihak pemerintah Selandia Baru.
"Tentunya apa yang ditawarkan sama ya tadi diplomasi dan apa saja tadi itu, saya kira itu juga kemarin menghadap saya dan saya sampaikan bahwa kita sudah melaksanakan pencarian itu," tukasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pilot Susi Air Berkebangsaan Afrika Selatan Dititipi Surat oleh KKB di Distrik Jila, Ini Kata Polri
Sumber: Tribun Papua
Penyanderaan Pilot Susi Air
Kapten Philips Mark Mehrtens
Pilot Susi Air
KKB
Kombes Faizal Ramadhani
Polda Papua
Pesawat Susi Air Dibakar di Papua
Melacak Jejak Juha Christensen, Sosok yang Disebut-sebut Berperan Dalam Pembebasan Pilot Susi Air |
---|
Profil Edison Gwijangge, Negosiator Bebasnya Pilot Susi Air & Jemput Langsung Kapten Philip di Nduga |
---|
Edison Nggwijangge Berperan Penting dalam Pembebasan Pilot Susi Air, Buka Komunikasi ke KKB Nduga |
---|
BNPT Apresiasi Kolaborasi Aparat TNI dan Polri Bebaskan Pilot Susi Air |
---|
Ada Peran Kuat Tokoh Adat di Pembebasan Pilot Susi Air, 1.5 Tahun Jadi Sandera KKB Nduga |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.