Sabtu, 6 September 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Kronologi Terungkapnya Kasus Dukun Sadis Banjarnegara, Tewaskan 12 Orang, Modus Gandakan Uang

Berikut kronologi terungkapnya pembunuhan berantai , Mbah Slamet, dukun pengganda uang Banjarnegara yang dirangkum Tribunnews.com.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Fajar Nasucha
(Tribun Jateng/Permata Putra Sejati) ((Ist. Kiriman netizen// Via TribunJateng.com))
Kolase Tribunnews.com: (Kanan ke Kiri) Dukun pengganda uang pelaku pembunuhan keji terhadap belasan pasiennya // Proses evakuasi 10 korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang. Berikut kronologi terungkapnya pembunuhan berantai , Mbah Slamet, dukun pengganda uang Banjarnegara yang dirangkum Tribunnews.com. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang dukun pengganda uang yakni Tohari (45) alias Mbah Slamet tengah menjadi perhatian publik. 

Mbah Slamet merupakan warga di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Diketahui dukun tersebut menghabisi 12 nyawa orang dan mengubur jenazah mereka di jalan setapak menuju hutan sekitar rumah pelaku. 

Beberapa jenazah ditemukan terkubur dalam satu lubang.

Ada beberapa jenazah korban yang sulit teridentifikasi, sebab aksi bejat dukun tersebut sudah dilakukan sejak 2020. 

Berikut kronologi terungkapnya pembunuhan berantai Mbah Slamet yang dirangkum Tribunnews.com: 

Baca juga: Soal Dukun Sadis di Banjarnegara, Bawa Korban ke Ladang sebelum Eksekusi hingga Polisi Temukan Botol

- Juli 2022

Dikutip dari TribunJateng.com, pada Juli 2022, salah satu korban berinsial PO dan anaknya, GE, diajak bersama dengan ayahnya bertemu dengan dukun tersebut di Wonosobo.

Maksud kedatangan tersebut untuk bertemu dengan Mbah Slamet dukun pengganda uang yang dimaksud.

Ketika sampai di Wonosobo pelaku Mbah Slamet mengajak korban ke rumahnya yang ada di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara.

Di rumahnya itu korban menginginkan adanya tujuan penggandaan uang.

Selepas itu korban dan anaknya pulang lagi ke Sukabumi.

- Maret 2023

  • Senin, 20 Maret 2023: PO datang lagi dari Sukabumi ke Banjarnegara, namun tak ditemani anaknya. 
  • Kamis, 23 Maret 2023: Korban sampai di tujuan. 

Sesampainya di rumah pelaku, korban sempat berkomunikasi dengan anaknya yang lain yaitu SL dan mengirim sebuah pesan WhatsApp. 

"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," kata SL dalam kiriman pesan singkatnya kepada korban. 

  • Jumat, 24 Maret 2023: Komunikasi sudah tak terhubung dan hp milik korban sudah tidak aktif. 
  • Senin, 27 Maret 2023: Anak dari korban PO, yaitu GE melapor kepada kepolisian akan kehilangan ayahnya.
  • Sabtu, 1 April 2023: Setelah dilakukan pegembangan oleh pihak kepolisian akhirnya jasad berhasil dievakuasi. 
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan