Senin, 17 November 2025

Suku Anak Dalam Kuras Tabungan Rp85 Juta demi Selamatkan Bilqis, Penculik Tawarkan ke Banyak Orang

Penculik Bilqis ternyata keliling tawarkan ke banyak orang, termasuk Suku Anak Dalam. Pelaku minta ganti biaya perawatan Rp85 juta.

TribunJambi.com/Rifani Halim
SUKU ANAK DALAM - Tumengung Sikar, tokoh Suku Anak Dalam di Merangin, Jambi, mengungkap kronologi penculik anak bernama Mery Ana datang membawa Bilqis (4) asal Makassar, Kamis (13/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Penculik Bilqis ternyata keliling tawarkan ke banyak orang, termasuk Suku Anak Dalam.
  • Suku Anak Dalam yang iba dan takut Bilqis tak selamat akhirnya memutuskan merawat bocah itu.
  • Namun, harus mengganti biaya perawatan Rp85 juta.

TRIBUNNEWS.COM - Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi mengurai kronologi bertemu dengan Bilqis Ramdhani (4), korban penculikan asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Suku Anak Dalam bahkan merelakan tabungan yang dikumpulkannya dalam setahun senilai Rp85 juta demi bisa merawat Bilqis.

Alasannya lantaran khawatir dan kasihan dengan balita tersebut.

Pelaku Adefrianto Syahputra (36) dan Mery Ana (42) membawa Bilqis mendatangi warga Suku Anak Dalam kelompok Sikar bernama Begendang dan istrinya, Ngerikai. 

Keduanya menipu Begendang menggunakan dokumen surat pernyataan palsu yang seolah-olah ditandatangani orang tua Bilqis.

Dalam surat itu, keluarga disebut tidak mampu dan menyerahkan anaknya untuk dirawat.

Penculik anak itu memanfaatkan kepolosan Begendang yang tidak bisa membawa dan menulis.

Pelaku juga menyatakan siap bertanggungjawab jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Meski tak mengenal pelaku, Begendang yang iba bertekad merawat Bilqis, bahkan ketika ia diminta mengganti biaya perawatan Rp85 juta.

"Anaknya ada lima. Karena rasa kasihan dan khawatir Bilqis tidak selamat, maka Begendang merawatnya," ujar Tumenggung Sikar, tokoh Suku Anak Dalam yang juga mertua Begendang saat ditemui Kompas.com di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi, Kamis (13/11/2025).

Setelah melihat kondisi Bilqis yang tidak terawat, rasa iba Begendang pun semakin besar.

Baca juga: Cerita Bilqis Selama di Perkampungan Adat Jambi saat Diculik: Makan Mi hingga Lihat Banyak Anjing

Pelaku mengaku sudah tidak sanggup merawat balita itu karena tak punya biaya, sehingga mereka keliling menawarkan Bilqis kepada warga di Kabupaten Merangin.

"Dia (pelaku) datang sini. Anak aku (Ngerikai dan Begendang) bilang, daripada anak ini dilempar ke mana, lebih baik dia yang ngerawat,” ungkap Tumenggung Sikar kepada TribunJambi.com, Jumat (14/11/2025).

Karena ingin menolong, Begendang merelakan tabungannya.

Tabungan itu merupakan hasil kerjanya selama setahun berkebun, jual beli babi ke pengepul, dan kerja serabutan lainnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved