Senin, 29 September 2025

Kasus Asusila Remaja di Parigi Moutong

Tersangka Ipda MKS Rudapaksa Remaja di Parigi Moutong saat Mabuk, Awalnya Minta Tolong Cari Ponsel

Pelaku pesertubuhan anak di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ipda MKS disebutkan menyetubuhi korban berinisial RI (16) dalam keadaan mabuk alkohol.

Penulis: Rifqah
TRIBUNPALU.COM/RIAN AFDHAL
Sejumlah pelaku tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur di Parigi Moutong telah ditahan di Rutan Polda Sulteng - Pelaku pesertubuhan anak di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ipda MKS disebutkan menyetubuhi korban berinisial RI (16) dalam keadaan mabuk alkohol. 

Dikatakan Irjen Pol Agus, kasus sebelumnya ditangani Polres Parimo, kemudian kini sudah ditarik ke Ditkrimum Polda Sulteng.

Pihak Rumah Sakit Beri Bantuan Pelayanan kepada Korban

Direktur Rumah Undata, Herry Mulyadi mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan pelayanan kesehatan dan pendampingan selama korban berada di rumah sakit bersama dengan lembaga advokasi terkait.

"Kami telah melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap sekaligus pendampingan selama korban berada di Rumah Sakit. Semuanya berjalan baik dan lancar," ujar Herry, Sabtu (3/6/2023), dikutip dari TribunPalu.com.

Selain itu, Gubernur Sulawesi Selatan Tengah, Rudy Mastura juga meminta agar pihak rumah sakit bisa memulihkan kesehatan dan psikis korban.

Pelaku persetubuhan anak di Parigi Moutong Sulawesi Tengah Ipda MKS setubuhi korban saat mabuk
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura - Pelaku pesertubuhan anak di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ipda MKS disebutkan menyetubuhi korban berinisial RI (16) dalam keadaan mabuk alkohol.

"Saya minta Direktur Rumah Sakit Undata beserta jajarannya untuk memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada korban untuk memulihkan kesehatan dan psikisnya," ucap Rusdy Mastura dengan tegas melalui wawancara via telepon bersama Kadis Kominfo Provinsi Sulteng, Sabtu.

Ia juga terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan dan penanganan korban di rumah sakit.

"Saya terus memantau dan melakukan komunikasi secara berkala dengan Direktur RSUD Undata terkait dengan bantuan pelayanan kesehatan dan perkembangan korban. Saya minta agar benar-benar mendapatkan perhatian, terutama kondisi psikisnya", ujar Gubernur Rusdy Mastura.

Rusdy Mastura juga meminta pihak RSUD Undata terus memberikan laporan perkembangan kondisi kesehatan korban.

Hal tersebut, bertujuan agar dapat diambil tindakan selanjutnya guna pemulihan kesehatan dan psikis.

Kronologi Kejadian

Kejadian memilukan itu terjadi berawal saat korban menjadi sukarelawan banjir di Parigi Moutong untuk memberikan bantuan logistik.

Kemudian, pada Juli 2022, saat korban mendatangi posko bencana banjir di Parigi Moutong, korban berkenalan dengan para pelaku.

Sesudah menyalurkan bantuan itu, korban tidak langsung pulang ke kampungnya di Poso.

Hal tersebut disebabkan lantaran korban dijanjikan pekerjaan oleh para pelaku dengan bekerja di rumah makan.

Mulai saat itu, satu per satu dari 11 pelaku melakukan perbuatan bejat kepada korban dengan berbagai modus.

Salah satunya dengan menawarkan korban narkoba jenis sabu.

Selain itu, korban juga diancam menggunakan senjata tajam.

(Tribunnews.com/Rifqah/Rina Ayu Panca Rini) (TribunPalu.com/Rian Afdhal/Joalinda Amoreka)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan