Sosok AB, Siswa SMP yang Bunuh Teman Sekelasnya, Sering Berkelahi hingga Curi Motor di 12 Lokasi
Siswa SMP di Mojokerto tega membunuh teman sekelasnya karena dendam. Ternyata pelaku residivis curanmor di 12 lokasi. Berikut sosoknya.
TRIBUNNEWS.COM - AB (15), siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menjadi tersangka kasus pembunuhan.
Ia tega menghabisi nyawa teman sekelasnya yang juga mantan kekasihnya, AE (15).
Selain AE, polisi turut mengamankan MA (19), yang merupakan teman dari AE.
Jasad korban ditemukan terbungkus karung di parit perlintasan kereta api di Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Selasa (13/6/2023).
Sebelumnya, korban sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak Senin (15/5/2023).
Lantas seperti apa sosok AB?
Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Mojokerto, Jasad Korban Sempat Disetubuhi Pelaku
Dilansir Surya.co.id, di sekolahnya AB dikenal sebagai siswa yang bermasalah.
AB bahkan kerap keluar masuk Bimbingan Konseling (BP).
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kelas IX SMPN 1 Kemlagi, Ali Hamdi, Selasa (13/6/2023).
"Pelaku sering berurusan dengan BP sekolah untuk masalah berkelahi dengan temannya, kenakan remaja," ujar Ali saat ditemui di rumah duka Desa Mojojajar, Selasa.
Fakta terbaru, ternyata AB dan temannya MA merupakan residivis.
Keduanya pernah dipenjara karena kasus penjambretan dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
AB dan MA sudah beraksi di 12 lokasi yakni di Jombang dan Mojokerto.
Sebelum membunuh AE, ternyata AB dan MA berniat untuk membegal korban.
Demikian disampaikan Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria, dilansir Surya.co.id.
"Pelaku anak (ABD) bilang bahwa dia ada target perempuan yang bernama AE karena kebetulan dendam terhadap AE. Ditagih bayar utang di kelas, sehingga yang bersangkutan untuk menghabisi," katanya.
Diketahui sebelumnya, motif AB nekat menghabisi nyawa korban dikarenakan dendam.
Dendam itu bermula saat pelaku yang tidur di kelas dibangunkan oleh korban.
Ketika itu korban hendak menagih uang iuran yang telah menunggak selama dua bulan kepada pelaku.
"Jadi pelaku dendam saat dibangunkan korban menagih iuran kelas selama dua bulan belum dibayar."
"Yang setiap minggu itu adalah Rp 5.000 dan ini sampai Rp 40.000," jelasnya.
Selain karena dendam, AB ternyata juga memiliki keinginan membegal korban untuk menguasai barang berharganya.
Motif ini selaras dengan keinginan MA yang membutuhkan uang untuk servis handphone yang rusak.
"Pengakuan pelaku sebelum kami mendapat informasi bahwa kedua pelaku ini sering terlibat kejahatan yang lain. Mereka merencanakan ini," ujar Wiwit.
Kronologi Pembunuhan
Dalam skenarionya, AB dan MA akan membegal korban tanpa senjata tajam.
Baca juga: 5 Fakta Siswi SMP Dibunuh Teman Sekelas di Mojokerto: Jasad Dimasukkan Karung, Dipicu Masalah Sepele
Hal ini lantaran keduanya takut akan ada darah berceceran.
Setelah sepakat, AB lantas menghubungi korban melalui WhatsApp.
Dia mengajak korban bertemu di kawasan persawahan dekat lokasi pembuangan sampah yang kondisinya sangat gelap dan sepi, Senin (15/5/2023) malam.
Namun, pelaku tak membegal korban, melainkan langsung dibunuh.
"Pelaku (AB) seorang diri melakukannya, korban dicekik hingga meninggal," terangnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Mohammad Romadoni/Arum Puspita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.