Kamis, 11 September 2025

Kesal Dilarang Menikah Lagi dan Tidak Diberi Uang Rokok, Anak di Palembang Aniaya Ibu Pakai Obeng

Warga Palembang Sumatra Selatan itu menusuk ibunya menggunakan obeng hingga terluka

Penulis: Erik S
TRIBUN SUMSEL/FRANSISKA KRISTELA
Pengakuan Marnila, wanita paruh baya korban anak aniaya ibu kandung ini tidak menyesal meski harus memenjarakan anaknya. Marnila ditemui di Polsek Ilir Barat 1 

Ginanjar mengatakan, Merpal mulai nakal sejak ibunya berpisah dengan sang ayah dan menikah kembali dengan lelaki baru.

"Karena bapak barunya ini kasar dan dia takut, makanya ibunya menjadi pelampiasan," katanya.

Selain ibunya yang menjadi korban, sang adik juga kerap dimarahi oleh tersangka. Dan terungkap ternyata tersangka iri karena adiknya masih kerap diberikan uang oleh ayah kandungnya.

"Adiknya ini kan masih sekolah, jadi masih sering diberikan uang oleh ayah kandungnya. Sedangkan dia ini udah ngga sekolah, udah bisa ngamen, kerja lah, nah jadi ngga pernah lagi dikasih uang sama bapaknya karena bapaknya pikir dia (tersangka) sudah bisa cari uang sendiri," katanya.

Alasan ibunda penjarakan anak

Marnila tidak menyesal meski harus memenjarakan anaknya.

Marnila bercerita Merpal memang kerap menganiaya dirinya.

"Dia itu sudah sering sekali menganiaya saya, hampir bunuh saya dengan parang yang pertama kali itu tapi saya mengelak, kalau tidak udah kena itu kepala saya," ujar Marnila usai jalani BAP di Polsek Ilir Barat I.

Lebih lanjut Marnila mengungkap kehidupan anaknya di rumah hanya tidur makan saja dan tak pernah bekerja.

"Mana ada dia bekerja, dia itu tidur, makan, tidur makan saja di rumah. Uang minta terus ke saya dan itu juga bukan seribu dua ribu, minum tuak terus di rumah," ujarnya dengan kesal.

Bahkan lebih dari itu, anaknya yang juga kerap konsumsi sabu dan main judi slot ternyata kerap menjual harta benda ibunya yang ada di rumah.

"Isian rumah itu hampir habis dijual dia untuk minum-minum, nyabu. Tabung gas itu sudah sering saya beli dan sering pula dia jual ke orang," katanya.

Marnila juga mengatakan motor yang baru dibeli pernah dijual anaknay dengan harga yang sangat murah.

"Saya dulu pernah beli motor dua dan itu dijual semua sama dia. Terakhir motor Suzuki satria dan dia jual ke temannya dengan harga Rp 500 ribu, padahal saya beli harga lima juta dengan surat-surat lengkap . Saya bilang ke dia kasih sekalian aja gratis," kesalnya.

Dirinya sebagai ibu kandung juga tak menyesal telah memenjarakan anak sulungnya itu, karena dia sudah tidak tahan dengan prilaku anaknya ke dia dan adik-adiknya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan