Sabtu, 9 Agustus 2025

Tidak Terpilih Jadi Ketua PMR dan Jadi Korban Bully, Murid SMP di Temanggung Jateng Bakar Sekolahnya

Kapolres Temanggung, AKBP Agus Puryadi mengatakan R mengaku kerap dirundung (bully) oleh teman-temannya.

Penulis: Erik S
Instagram/temanggungzone
R (14), membakar sekolahnyaĀ SMPN 2 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah karena merasa sakit hati, Selasa (27/6/2023) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG-  R (14), membakar sekolahnya SMPN 2 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah karena merasa sakit hati, Selasa (27/6/2023) dini hari.

Kapolres Temanggung, AKBP Agus Puryadi mengatakan R mengaku kerap dirundung (bully) oleh teman-temannya.

Baca juga: Terinspirasi Film Action, Siswa SMP di Riau Bakar Sekolah Setelah Ditegur Guru Karena Makan di Kelas

Selain itu, R juga merasa sakit hati karena kurang diperhatikan oleh gurunya.

"Motif dari pelaku adalah, pelaku merasa sakit hati karena sering dibully oleh teman-temannya. Termasuk oleh guru siswa ini merasa kurang diperhatikan. Artinya ini adalah subjektif, subjektif pada perasaan si siswa."

"Hal ini dibuktikan pada saat siswa ini mempunyai sebuah karya, kemudian guru yang menilai biasa saja. Maunya dia, punyanya yang terbaik" papar Agus, Rabu (28/6/2023).

Lalu saat R mencalonkan diri sebagai ketua PMR, dirinya tak terpilih.

Hal ini karena teman-temannya menganggap R belum kredibel memimpin.

Hingga akhirnya ia sakit hati dan nekat membakar skeolahnya.

Baca juga: Mantan Guru Honorer Bakar Sekolah di Garut Jabar, Ini Penjelasan Polres

"Rasa sakit hati, akumulasi ini maka dia merencakan untuk membakar sekolah," tambah Agus.

R lalu membuat rencana dan meracik bahan membakar sekolah.

Sebelumnya, ia sempat melakukan ujicoba bahan itu di rumah dan berhasil.

Kemedian dia membuat 3 boto bahan membakar sekolahnya.

Kronologis

Awalnya R datang ke sekolahnya pada Selasa (27/6/2023) dini hari.

R lalu menyulut botol berisi bahan racikannya di tiga titik lokasi.

Api pertama kali muncul sekitar pukul 02.00 WIB dan diketahui oleh penjaga sekolah

Penjaga sekolah yang melihat api lalu meminta bantuan warga memadamkan api.

Baca juga: 2 Sosok Ini Disebut Sebagai Otak di Balik Aksi KKB yang Bakar Sekolah di Intan Jaya Papua

Api baru padam sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat melakukan pemadaman api, warga melihat R yang ada di sekitar sekolah.

Warga pun curiga pada R karena R merupakan warga desa lain.

Secara tak terduga, R mengaku jika dia baru saja membakar sekolah.

Warga lalu membawa R ke Polsek Pringsurat.

R mengaku menyesal, namun wajah remaja ini tak nampak menyesal dan terlihat biasa saja.

Baca juga: Dianggap Berlebihan Polisikan Pelaku Bully, Atta Halilintar Sebut Niatnya Jaga Istri dan Anaknya

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Pringsurat, Bejo Pranoto mengatakan jika R adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pringsurat yang tahun ini akan naik ke kelas VIII.

Dalam keseharian, R diketahui sebagai siswa yang sering mencari-cari perhatian guru.

”Saat melakukan kesalahan dan dipanggil oleh guru, dia sering kali berpura-pura muntah atau bahkan kesurupan,” ujar Bejo dikutip dari Kompas.id.

Kini R diancam hukuman separuh dari hukuman dari orang dewasa.

Namun karena masih masih di bawah umur, sehingga belum dilakukan penahanan dan wajib melapor.

Mengaku pernah dikeroyok

R mengaku nekat membakar sekolahnya sendiri karena merasa sakit hati sering dibully oleh teman-temannya.

Baca juga: Inara Rusli Ungkap Alasan Ubah Penampilan setelah Digugat Cerai Virgoun, Minta Tak Di-bully: Darurat

Hal itu ia ungkap saat pers release di Mapolres Temanggung pada Rabu (28/6/2023).

"Alasanmu kenapa tho?" tanya awak media.

"Karena kasus pembullyan," jawab R.

"Siapa yang bully?"

"Teman-teman sama beberapa guru," jawab R lagi.

R memaparkan jika ia sering diejek dengan nama orangtua hingga dikeroyok.

"Diejek pakai nama orangtua, sama pernah dikeroyok juga,"

"Kalau sama bu guru dibully gimana?" timpal awak media.

"Ya kayak atensi saya nggak dihargai, sama pernah disobek-sobek (tugas) juga di depan saya. Enggak bilang apa-apa terus disobek," paparnya.

"Motif dari pelaku adalah, pelaku merasa sakit hati karena sering dibully oleh teman-temannya. Termasuk oleh guru siswa ini merasa kurang diperhatikan. Artinya ini adalah subjektif, subjektif pada perasaan si siswa," ungkap Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi

Penulis: Like Adelia

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sakit Hati Dibully Teman dan Kurang Diperhatikan Guru, Murid SMPN 2 Pringsurat Bakar Sekolahnya

dan

Pengakuan R Siswa Pembakar SMPN 2 Pringsurat Temanggung: Sering Dibully, Diejek Pakai Nama Orangtua

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan