Selasa, 9 September 2025

Populer Regional: Penyebab Gempa M 6,4 di Bantul - KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air Hari Ini

Berikut berita populer imulai gempa bumi guncang Kabupaten Bantul, DIY hingga KKB ancam tembak mati pilot Susi Air hari ini.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer imulai gempa bumi guncang Kabupaten Bantul, DIY hingga KKB ancam tembak mati pilot Susi Air hari ini. 

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan penyebab gempa yang mengguncang gempa di Bantul.

Ia mengatakan, gempa bumi di Bantul terjadi lantaran adanya aktivitas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia," terang Daryono dalam kterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi di Bantul memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Sebagai informasi, hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga kali gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar masing-masing M3,4, M3,5, dan M4,2.

Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi di Bantul tidak berpotensi tsunami.

Baca selengkapnya.

2. Siswa SD di Medan Tewas Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Korban Alami Demam Tinggi hingga Trauma

Suasana rumah duka siswa kelas 2 SD yang tewas akibat dibully kakak kelas, Rabu (28/6/2023). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH
Suasana rumah duka siswa kelas 2 SD yang tewas akibat dibully kakak kelas, Rabu (28/6/2023).  (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

Seorang siswa kelas 2 SD di Medan, Sumatra Utara berinisial B meninggal diduga menjadi korban penganiayaan kakak kelas.

Baim sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pirngadi Medan, tapi nyawanya tak tertolong.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar mengaku telah mengetahui dugaan kasus penganiayaan yang menewaskan bocah SD di Medan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, penganiayaan yang dialami korban tidak terjadi di lingkungan sekolah.

Laksamana Putra Siregar berjanji akan mengumpulkan wali kelas dan orang tua siswa agar kasus serupa tidak terjadi.

Pengawasan terhadap siswa tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, tapi juga di luar sekolah.

"Tentunya ini pembelajaran bagi kami di Dinas Pendidikan. Ke depan kami akan melakukan upaya-upaya preventif, seperti parenting meeting dan hal lain sebagainya."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan