Selasa, 9 September 2025

Selama Bulan Juli, 3 Pejabat Jadi Korban Peretasan: Kapolda Jateng hingga Wakil Wali Kota Tarakan

Dalam sebulan terakhir, 3 pejabat mulai dair pejabat Polri hingga di pejabat pemerintahan daerah jadi korban peretasan

Kolase Tribunnews.com
Dari kiri, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto, dan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono 

Imbas dari peretasan tersebut, nomor WhatsApp 081346653529 pun tak bisa diakses oleh Effendhi.

Mengutip TribunKaltara.com, nomor tersebut tersebut digunakan peretas untuk melakukan penipuan.

Modus yang digunakan yakni dengan menghubungi kontak di WhatsApp dengan dalih meminjam uang.

Ia pun meminta kepada masyarakat Tarakan untuk berhati-hati.

"Saya minta warga Tarakan untuk lebih hati-hati, karena dia biasanya minta bantuan berupa uang," ujar Effendhi Djuprianto.

Polres Tarakan pun telah menerima laporan tentang peretasan tersebut.

"Benar bahwa Bapak Wakil Walikota Tarakan membuat laporan terkait adanya dugaan peretasan Whatsapp oleh seseorang tak dikenal. Satreskrim menindaklanjuti laporan tersebut," terang Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra.

Baca juga: Buka Pesan WhatsApp Berkode APK, Ponsel Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono Kena Bajak

Wakil Bupati Banyumas

Lalu pada pertengahan Juli, ponsel Wakil Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Sadewo Tri Lastiono terkena skimming.

Hal tersebut terjadi lantaran Sadewo membuka pesan WhatsApp dengan kode APK.

"Saat malam, saya membuka HP,"

"Seperti biasa, kalau itu undangan, maka akan saya teruskan kepada TU atau ajudan. Nah, ternyata saya juga membuka undangan yang tertulis APK,"

"Akibatnya, WA saya tidak bisa dipakai sama sekali," ujar Wakil Bupati kepada TribunJateng.com, Sabtu (15/7/2023).

Kasusnya hampir sama dengan Wakil Wali Kota Tarakan, pelaku pun menghubungi nomor di kontak WA untuk menyebarkan file APK tersebut.

"Karena HP saya tidak bisa dihubungi, maka banyak yang tanya istri saya dan ajudan. Ternyata, memang banyak yang dikirimi pesan yang tertulis Undangan APK tersebut," ungkapnya.

Setelah membuka tautan tersebut, ia mengaku banyak SMS yang masuk.

"Isinya adalah saya telah melakukan pembelian sesuatu. Padahal sama sekali saya tidak membeli. Jadi, mereka memanfaatkan aplikasi Telkomsel Kartu Halo untuk membeli. Cukup banyak pembeliannya," katanya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJateng.com, Permata Putra Sejati/Raka F Pujangga)(TribunKaltara.com, Andi Pausiah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan