Kamis, 21 Agustus 2025

Apa Kabar Muhammad Karunia, Bayi Kembar Siam Berkaki Enam Asal Lombok Timur Pasca Operasi Pemisahan?

Muhammad Karunia berhasil dipisahkan dari kembarannya yang juga disebut sebagai 'parasit' karena hanya memiliki organ tangan dan kaki.

Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)
Sri Nurul Hidayati menggendong anaknya Muhammad Karunia, bayi kembar siam yang lahir di Lombok Timur 11 November 2022. Kini bayi Muhammad Karunia akan menjalani perawatan intensif di ruang ICU pasca operasi pemisahan. 

Menurut Suharjendro, untuk manusia normal jumlah kantung kemih hanya satu, dan saluran ureter terhubung langsung dengan ginjal dan kantung kemihnya.

Kembaran Muhammad Karunia Punya Tangan dan Kaki

Dia menjelaskan bahwa bagian tubuh yang utuh dari Karunia disebut sebagai host.

Sementara kembarannya yang hanya memiliki tangan dan kaki disebut parasit.

"Kantong kemihnya ada dua, kalau orang normal kan satu, di kantong kemih yang kanan seharusnya nyambung dengan ureter tetapi sulit sekali menemukan," jelas Suharjendro.

Setelah pembedahan, barulah ditemukan bagian kantung kemih yang kiri terdapat cairan yang menetes seperti urine.

Sehingga dipastikan, cairan tersebut bersumber dari saluran ureternya.

Setelah Suharjendro menemukan ujung dari saluran ureter, yang ternyata terhubung ke kantung kemih sebelah kiri yang berada di bagian tubuh yang disebut parasit dari Karunia.

Selanjutnya Suharjendro bersama 15 dokter lainnya memindahkan saluran ureter tersebut dari kantung kemih yang kiri ke kantung kemih yang kanan yang berada di bagian tubuh inti dari bayi tersebut.

"Itu yang selama ini kita cari, akhirnya itu dipotong kemudian ditanam ke kantong kemih yang kanan," kata Suharjendro.

Ketua tim operasi RSUD Provinsi NTB, dr Sunanto mengatakan secara keseluruhan, operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut berhasil dilakukan.

Ibu Hamil Sebaiknya Rutin USG

Ketua tim dokter operasi dr Poerwadi berpesan kepada ibu hamil di NTB, agar rutin USG sejak usia kehamilan masih dini.

Sehingga terdeksi secepatnya jika ditemukan adanya 2 janin dalam kandungan dan dipantau pertumbuhannya sempurna atau tidak.

"Kalau ada, segera melaporkan ke pihak rumah sakit," tegasnya.

Hal ini untuk mencegah terjadinya kembar siam yang memiliki risiko keselamatan yang tinggi.

Selain itu juga, untuk mempersiapkan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan