Senin, 29 September 2025

Oknum Paspampres Aniaya Pemuda

Kesedihan Ibu di Aceh yang Anaknya Diduga Dibunuh Oknum Paspampres: Kami Minta Keadilan Presiden

Dia mendesak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kasus kematian anaknya diusut sampai tuntas.

Kolase Tribunnews.com
Rumah orang tua almarhum Imam Masykur di Desa Mon Keulayu, Gandapura Bireuen. Imam diduga tewas akibat dianiaya oknum Paspampres di Jakarta. Fauziah (47) warga Desa Mon Keulayu Gandapura, Bireuen, Aceh merasakan duka mendalam saat anaknya Imam Masykur (25) meninggaal dunia usai diduga dianiaya oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres). 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Fauziah (47) warga Desa Mon Keulayu Gandapura, Bireuen, Aceh merasakan duka mendalam saat anaknya Imam Masykur (25) meninggaal dunia usai diduga dianiaya oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres) berinisial Praka RM.

Imam meninggal dunia setelah diduga dianiya seorang oknum anggota Paspampres.

Ditemui Serambinews.com, di rumah duka Desa Mon Keulayu, kedua orang tuanya terlihat hanya duduk termenung dan sedih, beberapa warga juga masih di rumah duka.

Baca juga: Nasib Oknum Paspampres yang Aniaya Pemuda hingga Tewas: Sudah Ditahan, Terancam Dipecat dari TNI

Fauziah bahkan masih menyimpan kesedihan mendalam setelah putranya dikebumikan.

“Apa salah anak saya Pak Jokowi, sampai dibunuh oleh oknum pengawal Bapak?” terang Fauziah warga Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh itu saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Dia mendesak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kasus kematian anaknya diusut sampai tuntas.

“Kami minta keadilan dari presiden,” terang dia.

Fauziah meminta pelaku dihukum setimpal.

Baca juga: Fakta-fakta Paspampres Aniaya Pria Aceh hingga Tewas: Minta Uang Rp50 Juta, Panglima TNI Bereaksi

“Seberat-beratnya harus dihukum dia (pelaku). Agar jangan ada lagi korban lain seperti anak saya di negara ini,” terangnya.

Telepon Terakhir Sang Anak Ngaku Diculik Minta Tebusan Rp50 Juta

Fauziah bercerita, putranya tersebut merantau ke Jakarta sejak tahun lalu.

Di sana Imam berjualan kosmetik. Pada 12 Agustus 2023, kata Fauziah, putranya meneleponnya dan meminta uang Rp 50 juta.

Saat itu anaknya mengaku, uang itu akan diserahkan karena Imam diculik.

“Saya tidak tahu apa masalahya,” kata dia.

Selain mendengar suara sang anak melalui sambungan telepon, Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan