Soal Siswi SD Lompat dari Lantai 4, Sempat Berteriak di Toilet hingga DPRD Minta Evaluasi Desain
Sebelum lompat dari lantai empat gedung sekolah, korban sempat izin ke toilet dan berteriak. Teriakannya tersebut didengar oleh murid lain
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal siswi SD yang meninggal karena loncat dari lantai empat gedung sekolahnya di Sekolah Dasar (SD) kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Terbaru ini, ada fakta yang diungkapkan oleh kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro.
Ia mengatakan, dari keterangan dua guru dan dua siswa, korban sempat mengambil bangku sebelum lompat.
"Melihat korban melintas dan melewati pagar memakai media bangku, berdiri di pilar di lantai 4," ujar tejo, dikutip dari TribunJakarta.com.
Sedangkan paman korban, Jafar, menceritakan bahwa keponakannya sempat berteriak di kamar mandi.
Korban berteriak di kamar mandi setelah dinasihati gurunya.
Korban lantas izin ke kamar mandi lalu terdengar teriakan.
"Setelah itu, dia dinasihati gurunya, lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar," lanjutnya.
Jafar menceritakan, ada siswa lain yang mencegah korban saat akan mengambil bangku.
Baca juga: Siswi SD di Jakarta Lompat dari Lantai 4, Teman Sekelas Sempat Lihat Korban Didorong di Lapangan
"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok. Dia naik lalu loncat," tutur Jafar.
Kompol Tedjo pun membenarkan bahwa korban sempat izin ke toilet namun tak kunjung kembali.
Diketahui, siswi yang lompat dari lantai empat gedung sekolah berinisial R (13) yang duduk di bangku kelas enam SD.
Kata DPRD DKI Jakarta
Kasus ini pun mendapat tanggapan dari DPRD DKI Jakarta.
Basri Baco anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta kejadian tersebut bisa menjadi evaluasi soal desain sekolah.
"Ini akan menjadi bahan evaluasi besar desain sekolah baru ke depan," ujar Basri Baco.
Mengutip Wartakotalive.com, Basri mengatakan, jatuhnya korban menunjukkah bahwa infrastruktur yang dibangun tak memenuhi standar keamanan anak.
"Faktanya ada murid jatuh dari lantai empat sekolah dan meninggal. Itu artinya sekolah itu tidak memenuhi standar keamanan anak," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta ini.
Ia menambahkan, kasus ini tak akan terjadi apabila desain sekolah dibangun dengan baik.
"Seharusnya mau dibully atau anak mau coba lompat tetap tidak bisa, jika standar keamanannya baik," imbuhnya.

Baca juga: Ini Kata DPRD DKI Jakarta soal Siswi SD Petukangan Utara yang Jatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo
mengatakan, insiden tersebut harus diinvestigasi untuk mengungkap adanya dugaan perundungan atau tidak.
"Soal dugaan perundungan, harus ada investigasi serius terhadap peristiwa ini agar benar-benar ditemukan kebenarannya," kata Anggara pada Rabu (27/9/2023).
Mengutip Wartakotalive.com, Anggara mengatakan, pihaknya telah meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan investigasi.
Ia juga berharap, ada perhatian khusus dalam pembinaan murid dan penanganan konflik.
"Kami juga berharap ada perhatian khusus dalam pembinaan murid dan penanganan konflik, yang salah satunya berujung pada bullying (perundungan) antarsiswa di sekolah. Pembinaan karakter adalah tugas sekolah yang penting dan tak boleh luput," jelas Anggara.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Siti Nawiroh)(Wartakotalive.com, Fitriyandi Al Fajri/Miftahul Munir/Ramadhan LQ)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.