Kamis, 14 Agustus 2025

Kisah Tragis DSA, Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Divideo dan Ditertawakan saat Tergeletak

DSA (29), wanita asal Sukabumi tewas setelah diduga dianiaya oleh kekasihnya yang merupakan anak anggota DPR RI.

Penulis: Jayanti TriUtami
Kolase/TikTok/TribunJatim.com
DSA (29), wanita yang diduga tewas dianiaya anak anggota DPR RI (kiri), dan pengacara keluarganya, Dimas Yemahura (kanan). Sejumlah keterangan diungkap Yemahura, termasuk dugaan korban tewas dianiaya dan dilindas mobil oleh pelaku. 

TRIBUNNEWS.COM - DSA (29), ibu muda asal Sukabumi, Jawa Barat, tewas diduga dianiaya oleh kekasihnya, GRT (31).

Kasus ini menuai sorotan karena GRT kabarnya merupakan anak anggota DPR RI dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Edward Tannur.

Pengacara keluarga DSA, Dimas Yemahura, menyebut kejadian bermula ketika korban, GRT dan teman-temannya karaoke di sebuah diskotek di Jalan Mayjend Jonosewojo, Surabaya, Selasa (3/10/2023) malam.

Namun saat dalam kondisi mabuk, DSA dan GRT tiba-tiba terlibat percekcokan hingga berujung tindakan kekerasan.

Menurut Dimas, kala itu korban sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Saudara GRT malah memvideo Mbak DSA yang tergeletak di halaman basement, dan mengatakan dia (terduga pelaku) enggak tahu kenapa tergeletak," ujar Dimas, Kamis (5/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Edward Tannur, Anggota DPR RI dari NTT, Diduga Anaknya Terlibat Kasus Pembunuhan di Surabaya

Berdasarkan keterangan yang diterima Dimas, saat itu GRT sempat menertawakan korban yang tergeletak tidak sadarkan diri.

Namun, seorang petugas meminta GRT memasukkan korban ke dalam mobil.

"Setelah diingatkan petugas basement, Mbak DSA malah dimasukkan ke bagasi mobil belakang," jelasnya.

GRT kemudian membawa korban ke sebuah apartemen di Jalan Puncak Indah Lontar, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (4/10/2023) dini hari.

Saat itu, korban dibawa dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Mbak DSA sudah tidak ada napas. Setelah tidak ada napas, dia (terduga pelaku) memanggil petugas keamanan, kemudian dipanggil lah pengelola apartemen," ucap Dimas.

Melihat kondisi korban, GRT langsung membawa kekasihnya ke Nasional Hospital yang letaknya tak jauh dari apartemen.

Nahas, sesampainya di rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia.

“Artinya sudah tidak bernyawa dimungkinkan terjadi di klub malam. Adanya pembiaran petugas di klub malam," ujarnya.

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR: Praktik Predatory Pricing Membuat Pasar Tidak Kondusif

Mendapat kabar kematian itu, keluarga korban langsung melapor ke Polsek Lakasantri.

Namun, di sana polisi menyebut DSA tewas karena penyakit lambung.

Tak terima, keluarga lantas membuat laporan ke Polrestabes Surabaya.

"Karena kejanggalan itu kami lapor ke Polrestabes barulah ditindaklanjuti. Banyak lebam-lebam di sekujur tubuh terutama di kaki, tangan, bahkan bekas ban di lengan kanan,” ungkap Dimas.

Diduga Sempat Digilas Mobil

wanita yang diduga dianiaya hingga tewas oleh anak anggota DPR
Dimas Yemahura, kuasa hukum wanita yang diduga dianiaya hingga tewas oleh kekasihnya di Surabaya, Jawa Timur. Diduga, pelaku merupakan anak seorang anggota DPR RI.

Baca juga: Sosok GRT, Anak Anggota DPR Terduga Pelaku Penganiayaan di Surabaya, Korban Tewas saat Dibawa ke RS

Mengutip dari SURYA.co.id, Dimas menyebut korban mengembuskan napas terakhir 30 sampai 45 menit sebelum tiba di rumah sakit.

Diduga, korban sudah meninggal dunia sejak berada di diskotek.

"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelas Dimas.

"Bisa jadi di Black Hole-nya (sudah meninggal dunia), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)."

Dimas pun dibuat geram setelah melihat beberapa bukti berupa video.

Menurut Dimas, GTR diduga sempat melindas tangan korban menggunakan mobil.

"Bahkan saat tergeletak, Dini nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya," ujar Dimas.

"Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan Dini. (Bukti) di lengan tangan Dini, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali."

Anak Anggota DPR RI

Polrestabes Surabaya belum menetapkan tersangka kasus pembunuhan wanita bernama DSA (29) yang sempat mendapat penganiayaan di tempat karaoke di Surabaya, Jawa Timur.

Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura mengatakan pelaku penganiayaan merupakan pacar DSA yang berinisail GRT (31).

GRT kini telah dilaporkan atas kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

Dimas menambahkan GRT merupakan anak anggota DPR RI dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

"GTR ini adalah masih jadi pacar. Atau teman dekat DSA. GTR ini anak salah satu pejabat dewan DPR RI," ungkapnya, Kamis, dikutip dari TribunJatim.com.

Baca juga: Detik-detik Wanita di Surabaya Tewas Dianiaya di Tempat Karaoke, Terduga Pelaku Anak Anggota DPR RI

Ia meminta anggota keluarga GRT juga turut bertanggung jawab atas kasus ini lantaran korban dianiaya hingga tewas.

"Meski proses hukum berjalan dan berlanjut kami ingin melihat sifat kenegarawanan sifat tanggug jawab dari seorang pejabat dan keluarganya. Terhadap kepedulian nasib DSA," tuturnya.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, ayah dari pelaku GRT bernama Edward Tannur, anggota DPR RI dari Fraksi PKB.

Edward Tannur memiliki 3 orang anak dari pernikahannya dengan Meirizka Widjaja.

Dilansir dari situs resmi DPR RI, Edward Tannur merupakan lulusan S1 Hukum di Universitas PGRI, Kupang.

Pria 61 tahun tersebut menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT dari tahun 2006 hingga sekarang.

Sebelumnya, Edward Tannur juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara pada tahun 2004 hingga 2009.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, TribunJatim.com/Sri Wahyunik, SURYA.co.id/Luhur Pambudi, Kompas.com/Andi Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan