Kamis, 14 Agustus 2025

Usir Gajah Pakai Petasan, Kakak Beradik di Aceh Utara Ditendang dan Diinjak Gajah, Begini Kondisinya

Kondisi kakak beradik di Aceh Utara yang diamuk gajah karena usir hewan tersebut pakai petasan, korban sempat diinjak bahkan ditendang gajah.

Ist/warga
Kolase foto Korban diamuk gajah Muktaruddin asal Desa Pucok Alue Seuleumak, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara dirawat di RSUD Cut Meuti, Aceh Utara, Jumat (13/10/2023) dan ilustrasi gajah 

“Saya sudah tidak betah lagi, minta pulang tadi karena sudah tiga hari di rumah sakit, tapi dokter belum menginzinkan,” ujar Muktaruddin.

Petani itu mengaku masih merasakan sakit di bagian dadanya ketika tertawa dan batuk. Bahkan ketika bangun dari berbaring atau ketika hendak berbaring harus dibantu orang lain.

“Tapi kalau untuk bicara sudah lancar kembali,” ujar Muktaruddin.

Puluhan Hektare Kebun Hancur Diobrak-abrik Gajah

Dua warga yang merupakan kakak beradik menjadi korban amukan kawanan gajah liar saat mencoba mengusir Binatang berbelalai tersebut.

Selain itu, puluhan hektare kebun warga di kawasan Desa Peureupok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, dalam dua pekan terakhir, juga hancur usai dirusak kawanan gajah.

Sebagian warga saat yang kesulitan mengusir gajah sekarang sudah pasrah dan membiarkan kebunnya yang dipenuhi tanaman perkebunan dirusak binatang berbelalai itu.

Kejadian seorang petani yang nekat mengusir gajah bersama adiknya sehingga sempat diserang dan kemudian diinjak di bagian dada itu terjadi pada Kamis (12/10/2023), di kawasan kebun mereka di Desa Peureupok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.

Korban amukan gajah itu adalah Muktaruddin (42), warga Desa Pucok Alue Seuleumak, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, yang saat ini masih dirawat di RSUD Cut Meutia Aceh Utara.

Sedangkan adiknya Baktiar (40), yang mengalami luka memar karena diserang gajah, tapi tidak dirawat inap.

“Ini kejadian ketiga yang menimpa kami. Sebelumnya kerusakan tanaman tidak separah ini,” ungkap Muktaruddin kepada Serambinews.com, Minggu (15/10/2023).

Disebutkan dia, luas kebunnya mencapai 8 hektare, yang berisi tanaman kelapa sawit dan pinang.

Muktaruddin mengaku saat ini dalam kebunnya tidak banyak lagi yang tersisa kelapa sawit dan pinang, karena sudah dimakan kawanan gajah.

“Bukan kebun saya saja yang dirusak kawanan gajah yang berjumlah puluhan ekor, tapi banyak warga lainnya di Paya Bakong juga mengalaminya,” beber dia.

Bahkan, sebagian warga sudah pasrah karena tidak mampu mengusir kawanan gajah tersebut yang setiap saat masuk ke kebun saat tidak dijaga.

Masyarakat tidak tahu harus menyampaikan kemana lagi persoalan tersebut karena tak kunjung ditangani.

Ilustrasi Gajah
Ilustrasi Gajah (SERAMBI INDONESIA)
Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan