Rabu, 10 September 2025

Curi Motor Jelang Pernikahan, Residivis asal Surabaya Ini Akhirnya Menikah di Mapolsek Sukolilo

Tersangka pernah ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkotika oleh Tim Antibandit Polsek Tegalsari dan menjalani masa tahanan 2 tahun

Editor: Eko Sutriyanto
IST
Ilustrasi - Pria berinisial TF (25), pria asal Ambengan Batu, Tambaksari, Surabaya menjadi tersangka kasus pencurian sepeda motor. Ia disergap warga di Jalan Medokan Semampir AWS 2, Sukolilo, Surabaya, pada Rabu (18/10/2023).  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pria berinisial TF (25), pria asal Ambengan Batu, Tambaksari, Surabaya menjadi tersangka kasus pencurian sepeda motor.

Ia disergap warga di Jalan Medokan Semampir AWS 2, Sukolilo, Surabaya, pada Rabu (18/10/2023). 

Mirisnya, pria yang memiliki tato gambar motif tribal pada lengan tangan kanannya itu ditangkap 3 hari jelang pernikahan.

Ia terpaksa melakukan ijab kabul akad nikah di Aula Lantai 2 Mapolsek Sukolilo Surabaya, pada Sabtu (21/10/2023) siang. 

Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya, Kompol I Made Patera Negara mengatakan, tersangka merupakan residivis atau sebelumnya pernah ditahan atas kasus kejahatan. 

Baca juga: Residivis Rudapaksa 2 Pelajar di Sleman, Pelaku dan Korban Berkenalan di Arena Pasar Malam

Tersangka pernah ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkotika oleh Tim Antibandit Polsek Tegalsari, dan menjalani masa tahanan sekitar 2,7 tahun. 

Setelah bebas, pengalaman mendekam di dalam penjara tak membuat tersangka jera.

Hingga akhirnya nekat kembali melancarkan aksi kriminalitas lainnya, yakni pencurian motor. 

"Dia residivis, sebelumnya pernah terjerat kasus narkotika Polsek Tegalsari 2 tahun," ujarnya dalam konferensi pers di Halaman Tengah Mapolsek Sukolilo, Sabtu (21/10/2023). 

Tersangka TF mengaku, dirinya sudah beraksi mencuri motor sebanyak empat kali, tiga lokasi berada di Kecamatan Sukolilo sedangkan satu lokasi lainnya, berada di Kecamatan Mulyorejo. 

"Saya peran pemetik. Kebetulan enggak digembok pagarnya. Saya diajarin teman saya untuk bobol kunci motor. Selama 1 tahun," terangnya. 

Setelah berhasil mencuri, biasanya langsung dibawa ke Pulau Madura untuk dijual ke seorang penadah seharga kisaran Rp 3 juta. 

Uang hasil curian digunakannya untuk membiayai kebutuhan hidup. Termasuk menabung untuk biaya menikah. 

"Saya mencuri motor buat kebutuhan biaya membeli mas kawin seperti cincin. Enggak kesampaian," jelasnya. 

Biasanya, lanjut tersangka TF, dirinya bakal menyasar lokasi permukiman kos yang terbilang sepi. 

Baca juga: Pasutri Pemulung di Asahan Curi uang Rp80 Juta, Digunakan untuk Berfoya-foya hingga Beli Motor

Waktu yang baginya terbilang sangat memungkinkan untuk menjalankan aksi pencurian tersebut adalah sekitar pukul 01.00-04.00 WIB.

"Biasanya waktu jam 1 dini hari sampai 4 pagi. Saat masyarakat tidur. Sasaran kos aja, secara acak," ungkapnya. 

Ia mengakui, upayanya membobol kunci motor saat beraksi tak selalu berhasil. 

Terkadang, ada beberapa kondisi motor yang memang terbilang cukup menyulitkan dirinya untuk membobol. 

Kondisi-kondisi tersebut, bisa diakuinya dapat digunakan sebagai edukasi agar masyarakat bisa tetap waspada menjaga keamanan motor yakni, saat kondisi setir motor dikunci dengan cara menghadap atau membelokkan ke sisi kanan. 

TF, tersangka kasus pencurian motor di Surabaya saat diinterogasi Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya, Kompol I Made Patera Negara, Sabtu (21/10/2023).
TF, tersangka kasus pencurian motor di Surabaya saat diinterogasi Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya, Kompol I Made Patera Negara, Sabtu (21/10/2023). (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Kemudian, saat motor dikunci menggunakan kunci capit berganda bawaan pabrikan. 

Biasanya, kunci tersebut akan menahan jari-jari ruji roda dengan garpu skok roda depan. 

Terakhir, saat piringan cakram roda depan motor dikunci ganda menggunakan gembok. 

Jika mendapati kondisi motor terkunci semacam itu, TF mengaku, para maling tak nekat menghabiskan waktu merusak kunci tersebut. 

"Tips saya, pasang gembok standar, sudah aman.

Setir belok ke kanan karena memakan waktu (saat dicuri). Kunci gembok pada cakram," pungkasnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul H-3 Akad Nikah, Pria di Surabaya Kepergok Nyolong Motor, Berakhir Ijab Kabul di Kantor Polisi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan