Sabtu, 13 September 2025

Kisah Cinta Fitria yang Dibunuh Mertuanya di Pasuruan: Kenal Suami Lewat Taaruf, Baru Hamil 7 Bulan

Begini kisah cinta Fitria, perempuan yang dibunuh mertuanya sendiri di Pasuruan. Dia menikah dengan suaminya lewat taaruf dan baru menikah 7 bulan.

TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Foto Fitria Almuniroh Hafidloh (23) semasa hidup. Begini kisah cinta Fitria, perempuan yang dibunuh mertuanya sendiri di Pasuruan. Dia menikah dengan suaminya lewat taaruf dan baru menikah 7 bulan. 

TRIBUNNEWS.COM - Publik tengah digemparkan dengan kasus tewasnya wanita bernama Fitria Almuniroh Hafidloh (23) yang dibunuh oleh mertuanya sendiri, Khoiri atau Satir (53), di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (31/10/2023).

Pembunuhan ini pertama kali diketahui oleh suami korban, Sueb (31), ketika dirinya menemukan jasad sang istri tergeletak bersimbah darah di kasur dan membuatnya berteriak histeris, dikutip dari Surya.co.id.

Pasca-kejadian tersebut, Khoiri sempat kabur ke rumah tertangga.

Kini, pelaku telah diamankan polisi dan ditahan di Polres Pasuruan.

Di balik kisah tragis yang dialami Fitria, sang ibu, Nurul Afini (49), mengenang momen sang anak ketika mencari jodoh.

Dikutip dari Tribun Pasuruan, Nurul mengatakan sang anak tidak pernah neko-neko dalam urusan asmara.

Baca juga: Mertua Bunuh Menantu yang Sedang Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Ibu Korban Minta Keadilan: Kok Tega

Dia menyebut sang anak tidak pernah berpacaran kendati dirinya tak melarangnya.

Nurul menceritakan, dalam dua tahun terakhir, ada dua pria yang mendekati Fitria.

Kendati memperbolehkan sang anak berpacaran, Nurul meminta agar Fitria menemui pria yang mendekatinya tersebut dengan cara bertamu dan bercengekrama di rumah Fitri.

Nurul tidak ingin anaknya berpacaran dengan mengunjungi tempat-tempat yang sulit untuk diawasi.

Dia mengatakan hal ini dalam rangka untuk menguji keseriusan pacar Fitria.

Nyatanya, dua pria yang disebut pernah dekat dengan Fitria tidak serius untuk mengajak ke pelaminan.

Kenal Sueb Lewat Taaruf, Nikah sejak Mei 2023

(Kiri) Foto Fitria semasa hidup dan (Kanan) Mertua yang bunuh menantu di Pasuruan saat ditangkap polisi.
(Kiri) Foto Fitria semasa hidup dan (Kanan) Mertua yang bunuh menantu di Pasuruan saat ditangkap polisi. (Kolase Tribunnews.com)

Setelah itu, Nurul mengatakan keluarga mencarikan jodoh bagi Fitria dengan cara taaruf.

Nurul menceritakan dengan bantuan adiknya, Fitria pun dipertemukan dengan seorang laki-laki yang berujung menjadi suaminya, Sueb.

"Kalau pacaran, saya suruh datang ke rumah. Ada 2 orang yang suka anak saya, saya suruh datang ke rumah."

"Jadi dia ini menurut. Nah dia ini saya jodohkan. Yang menjodohkan adik saya (paman korban)," jelasnya.

Setelah memastikan kecocokan antar keduanya, Fitria dan Sueb pun resmi menggelar pernikahan pada Mei 2023.

Baca juga: Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan, Diduga Ada Permasalahan Utang, Korban Sedang Hamil 7 Bulan

Nahas, Fitria kini harus tewas di tangan sang mertua dalam keadaan mengandung tujuh bulan per Kamis (1/11/2023) kemarin.

Padahal, sambungnya, keluarga besar Khoiri berencana untuk menggelar doa bersama sebagai wujud rasa syukur atas kehamilan Fitria atau yang kerap dalam tradisi jawa disebut Tingkeban.

Nurul mengatakan acara tersebut bakal digelar 13 November 2023 mendatang.

"Iya tanggal 13 November 2023 rencananya mau acara Tingkeban," pungkasnya.

Sosok Khoiri di Mata Ibu Fitria

Kasus mertua bunuh menantu di Pasuruan. Ibu Fitria Almuniroh, Afini, tak menyangka anak yang mengandung calon cucunya dibunuh besannya sendiri.
Kasus mertua bunuh menantu di Pasuruan. Ibu Fitria Almuniroh, Afini, tak menyangka anak yang mengandung calon cucunya dibunuh besannya sendiri. (Kompas TV)

Sementara terkait sosok Khoiri, Nurul mengatakan yang bersangkutan adalah sosok yang baik.

Dia pun mencontohkan ketika ada acara jalan sehat memperingati Hari Santri pada 22 Oktober 2023 lalu, Khoiri bersedia mencarikan dukun pijat baginya.

Selain itu, sambungnya, Khoiri juga selalu memberikan oleh-oleh kepada keluarga menantunya ketika berkunjung.

"Baik aja. Bagus. Saya enggak curiga. Saya kemarin (saat berkunjung pada hari Minggu) saya kan kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, saya dicarikan dukun pijat biar pijat badan saya. Yang mencarikan ya, besan saya."

"Gak ada masalah (perilaku sosial pelaku). Setiap kami ke sana selalu dibawakan sesuatu (oleh-oleh)," ujar Nurul.

Baca juga: Utang Anak Jadi Pemicu Mertua Tega Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan di Pasuruan

Sehingga, Nurul sempat tidak percaya Khoiri tega menghabisi nyawa anaknya.

Dia pun berharap pelaku dihukum seberat-beratnya dan seadil-adilnya.

"Bukan cuma kehilangan anak juga, tapi juga cucu. Kok teganya, sama calon cucu nomor pertama."

"Motifnya apa. Apa mau menodai anakku. Saya cuma minta keadilan aja," jelasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Surya.co.id/Galih Lintartika)(Tribun Pasuruan/Ignatia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan