Selasa, 26 Agustus 2025

Sehari 2 Pasien Rabies di NTT Meninggal, AO Digigit Anjing 2 Bulan Lalu, YS Kabur dari Puskesmas

Pasien AO sebelumnya digigit anjing liar pada 2 bulan yang lalu. Belakangan dia dinyatakan positif rabies.

Penulis: Dewi Agustina
FOTO ISTIMEWA/KIRIMAN WARGA
Dalam satu hari dua pasien rabies di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia. Foto korban gigitan anjing diduga rabies saat dirawat di Puskesmas Kempo, Dompu, Minggu (13/8/2023). Anjing yang menyerang 3 korban akhirnya dibunuh warga. 

Sebelumnya di hari yang sama, Selasa (7/11/2023) sekitar pukul 03.30 Wita, pria berinisial YS (43) meninggal dunia setelah kabur saat dirawat di Puskesmas.

Warga kelurahan Niki-niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan pasien dengan gejala rabies.

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin rabies untuk disuntikan ke seekor kucing di kantor kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023). Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan menyiapkan 100 dosis vaksin rabies untuk disuntikan ke sejumlah hewan peliharaan secara gratis demi mempertahankan status Jakarta yang bebas dari kasus rabies. Warta Kota/Yulianto
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin rabies untuk disuntikan ke seekor kucing di kantor kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023). Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan menyiapkan 100 dosis vaksin rabies untuk disuntikan ke sejumlah hewan peliharaan secara gratis demi mempertahankan status Jakarta yang bebas dari kasus rabies. Warta Kota/Yulianto (WARTAKOTA/YULIANTO)

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, Ria Tahun.

"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 14.40 Wita. Pasien suspek rabies ini kabur dari Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Niki-niki," ungkap Ria, Selasa (7/11/2023) siang, dikutip dari Kompas.com.

Ria menceritakan, peristiwa itu bermula saat YS mengeluh sesak napas, panas tinggi, dan keringat berlebih pada Minggu (5/11/2023).

Pihak keluarga kemudian membawa YS ke Puskesmas Niki-Niki untuk mendapatkan perawatan medis.

Tiba di puskesmas, YS tampak gelisah.

Dia terus berteriak dan berontak sehingga petugas medis kewalahan untuk menanganinya.

Baca juga: Bocah 9 Tahun Meninggal Dunia Usai Digigit Anjing, Alami Gejala Rabies Saat Dirawat, Kenali Cirinya

Pada Minggu (5/11/2023) sore, keluarganya membawa YS ke Puskesmas Niki-niki untuk dirawat.

Sekitar pukul 23.00 Wita, dia mulai mengeluhkan gejala khas rabies dan terus dirasakan hingga Senin (6/11/2023).

Sekitar pukul 12.30 WIB, korban mulai menunjukkan kegelisahan, mengamuk lalu kabur.

Lalu petugas medis meminta persetujuan dari keluarganya untuk melakukan tindakan restrain (diikat).

Sekitar pukul 14.40 Wita, dia terus mengamuk hingga ikatannya putus kemudian kabur dari puskesmas dengan cara melompat pagar dan keluar ke permukiman.

Petugas medis langsung meminta bantuan pengamanan dari polisi dan TNI, untuk membantu mengamankan korban.

Tak Mau Divaksin

Dari informasi yang dikumpulkan dari keluarga, YS pernah digigit anjing di bagian tangan pada Juni 2023.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan