Jumat, 22 Agustus 2025

Pesawat TNI AU Jatuh di Gunung Bromo

Saksi Mata Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan: Saya Lari Selamatkan Diri Sambil Nangis

Seorang saksi melihat salah satu pesawat TNI AU yang jatuh. Ia bercerita pesawat tersebut jatuh ke arahnya, ia pun berlari untuk selamatkan diri.

Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Pesawat TNI AU mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur hari ini, Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 11.20 WIB. - Seorang saksi melihat salah satu pesawat TNI AU yang jatuh. Ia bercerita pesawat tersebut jatuh ke arahnya, ia pun berlari untuk selamatkan diri sambil menangis. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari dunia penerbangan Indonesia.

Dua pesawat tempur taktis berjenis EMB-314 Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Lereng Gunung Bromo, Pasuruan Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).

Empat awak pesawat Super Tucano pun meninggal dalam kecelakaan pesawat tersebut.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati membenarkan telah terjadi insiden pesawat jatuh milik TNI AU.

"Iya, memang benar. Ternyata pada pukul 19.00 WIB, kami mendapat kabar bahwa jenazah Letkol Pnb Sandhra Gunawan telah ditemukan. Selanjutnya, jenazah akan menyusul dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh," ujarnya.

Baca juga: Cuaca Buruk Diduga jadi Penyebab Pesawat TNI AU Jatuh, Kondisi Pesawat Baik dan Usianya Masih Muda

Sejumlah warga Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan sempat menyaksikan detik-detik pesawat alami kecelakaan.

Pasalnya, satu pesawat jatuh menghantam bukit dekat ladang warga.

Sukastini, salah satu saksi di Desa Keduwung mengatakan, saat kecelakaan terjadi, ia bersama warga tengah beraktivitas di ladang.

Ia menceritakan ada dua pesawat yang datang dari arah utara saat kondisi Desa Keduwung tertutup kabut.

"Saya melihat ada dua pesawat dari arah utara. Tapi anehnya, pesawat itu terbang pendek (rendah, red)," kata Sukastini kepada TribunJatim.com.

Sukastini lantas mendengar ada suara gemuruh dan tak lama satu pesawat jatuh di area Gunung Kundi, Kecamatan Lumbang.

Sedangkan satunya lagi menghantam bukit Watugedek, di Desa Keduwung.

Sukastini yang melihat satu pesawat jatuh dan menuju ke arahnya, ia pun langsung berlari menyelamatkan diri.

"Satu pesawat menuju ke arah saya. Saya kebetulan sedang memotong kayu bakar di bukit. Saya pun berlari menyelamatkan diri sembari menangis," terangnya.

Sedangkan Ponjoyo, suami Sukastini mengatakan, jarak dua pesawat yang jatuh sekira dua menit.

"Selisih dua pesawat itu terjatuh tak lama, sekitar 2 menit. Awalnya satu pesawat menabrak bukit Watugedek. Lalu terdengar ledakan dari pesawat yang jatuh di area Lumbang," sebutnya.

Empat jenazah awak pesawat tempur TNI Super Tucano yang jatuh di area Watu Gede, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) berhasil ditemukan dan dievakuasi.
Empat jenazah awak pesawat tempur TNI Super Tucano yang jatuh di area Watu Gede, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) berhasil ditemukan dan dievakuasi. (Kolase Tribunnews/Kompas Tv)

Baca juga: Pagi Ini 4 Jenazah Korban Pesawat Jatuh Diberangkatkan ke Rumah Duka, akan Dimakamkan Secara Militer

Identitas Korban

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati mengatakan, empat korban telah ditemukan.

Empat korban tersebut ternyata menduduki jabatan penting di Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

Keempatnya yakni:

- Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya, Kadispers Lanud Abdulrachman Saleh

- Kolonel Pnb Subhan, Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh

- Mayor Pnb Yuda A. Seta, Karuops Lanud Abdulrachman Saleh

- Letkol Pnb Sandhra Gunawan, Komandan Skadron Udara 21

Mengutip TribunJatim.com, jenazah telah tiba di Lanud Abdulrachman Saleh.

"Untuk jenazah Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan, sudah tiba terlebih dahulu di Lanud Abdulrachman Saleh dibawa ke RS AU lalu disemayamkan di hanggar."

"Selanjutnya yang menyusul datang, adalah jenazah Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya dan Letkol Pnb Sandhra Gunawan," bebernya.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati, menyampaikan kronologi jatuhnya pesawat tempur di Pegunungan Tengger, Desa Kedawung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (16/11/2023).
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati, menyampaikan kronologi jatuhnya pesawat tempur di Pegunungan Tengger, Desa Kedawung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (16/11/2023). (YouTube KompasTV)

Baca juga: Cerita Warga Lihat Pesawat TNI AU Terbang Rendah Sebelum Mengalami Kecelakaan

Rencananya, pagi ini, Jumat (17/11/2023) seluruh jenazah akan diberangkatkan ke rumah duka.

"Besok pagi (Jumat), kami akan mengadakan acara pelepasan jenazah secara militer," pungkasnya.

Diketahui, dua pesawat yang jatuh di area Watu Gede Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan tersebut berasal dari Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

Dari informasi, awalnya ada empat pesawat Super Tucano yang lepas landas dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.50 WIB.

Lalu pada pukul 11.18 WIB, kedua Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 hilang kontak.

Sedangkan dua Super Tucano lainnya, kembali mendarat di Lanud Abdulrachman Saleh sekitar pukul 11.31 WIB.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Danendra Kusuma/Kukuh Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan