Sabtu, 6 September 2025

Polisi Ungkap Motif Pria Bunuh Istri di Blitar, Disebut Karena Masalah Asmara

SH diketahui membunuh istrinya sendiri, Fitriani (21) yang jasadnya dikubur di kamar rumah lamanya dan ditemukan sudah dalam kondisi tinggal tulang.

TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL HADI
SH, tersangka kasus penemuan kerangka manusia di Blitar, Jawa Timur saat di Mapolres Blitar, Jumat (24/11/2023) 

Pria tersebut adalah pria idaman lain dari Fitriani.

Tersangka kasus pembunuhan istri yang jasadnya dicor di lantai kamar di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar saat berada di Mapolres Blitar Kota, Jumat (24/11/2023)
Tersangka kasus pembunuhan istri yang jasadnya dicor di lantai kamar di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar saat berada di Mapolres Blitar Kota, Jumat (24/11/2023) (TRIBUNJATIM.COM/Samsul Hadi)

Baca juga: Kasus Suami Bunuh Istri di Blitar: Pelaku Sempat Serahkan Istri ke Pria Lain, Dicor Setahun Kemudian

Kakak ipar SH, Subagyo mengonfirmasi kabar penyerahan tersebut, karena ia juga menjadi saksi, Fitriani diserahkan ke pria lain oleh SH.

Seminggu setelah penyerahan tersebut, korban kembali ke rumah SH.

Namun saat berada di rumah, keduanya cekcok.

Hingga pada akhirnya, SH memukulkan kayu ke kepala ibu 2 anak tersebut.

Korban pun jatuh ke lantai dan diangkat ke kamar supaya tak ketahuan anak-anaknya.

Setelah itu, SH membersihkan darah di tubuh korban lalu menggali lubang untuk menguburkan Fitriani.

"Setelah itu, pelaku menggali lubang dengan kedalaman sekitar satu meter di kamar untuk mengubur korban," ujar AKBP Danang Setiyo PS.

AKBP Danang mengatakan, korban dimasukkan dengan cara dibungkus dengan selimut.

"Korban dimasukkan ke lubang dengan posisi duduk, lalu diuruk dan pintu dikunci," katanya.

Baca juga: Fakta Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Blitar, Kamar Digembok 2 Tahun, Disebut Tempat Keris

Setelah satu tahun berlalu, SH mengecor bagian atas dari galian.

"Pengakuan pelaku, pelaku baru mengecor bagian atas galian untuk mengubur korban setahun kemudian setelah kejadian (pembunuhan)," ujarnya.

Setelah itu, pintu kamar pun dikunci hingga akhirnya rumah tersebut dijual kepada Sugeng Riyadi, kakak ipar lainnya dari SH.

Subagyo berujar, SH meminta ke Sugeng Riyadi untuk tak membuka sebuah kamar yang terkunci karena di sana disebut sebagai tempat menyimpan keris.

Namun, saat renovasi, pekerja yang penasaran pun membuka kamar tersebut dan mendapati ada cor-coran yang tidak rata.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan