Rabu, 20 Agustus 2025

Kecelakaan Kereta Api di Bandung

Keluarga Sebut Pramugara KA Turangga Korban Tabrakan Kereta di Bandung Berubah Manja dan Romantis

Musibah kecelakaan KA Turangga di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat meninggalkan duka untuk keluarga Adriansyah (22).

Editor: Wahyu Aji
AFP/ADI MARSIELA
Tim SAR bekerja di lokasi kecelakaan kereta api di Cicalengka, provinsi Jawa Barat pada 5 Januari 2024. Tiga orang tewas dan sedikitnya 28 luka-luka ketika dua kereta bertabrakan di pulau Jawa, Indonesia pada 5 Januari, kata para pejabat. (Photo by ADI MARSIELA / AFP) 

Diketahui kecelakaan kereta api terjadi hanya selang 1 km sebelum Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.00 WIB.

Kedua kereta yang adu banteng itu adalah KA Turangga jurusan Surabaya, Gubeng tujuan Bandung dengan kereta commuter line Bandung Raya jurusan Bandung-Rancaekek.

4 Pegawai KAI Meninggal Dunia

Sebanyak 4 pegawai KAI meninggal dalam tabrakan dua kereta di petak jalan Haurpugur-Cicalengka Km 181+700, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (05/01/2023) pukul 06.30 WIB.

PT KAI belum mengungkap penyebab tabrakan antara KA Turangga 65A dan KA Commuter Line Bandung Raya lantaran masih dalam proses investigasi.

Seluruh penumpang dinyatakan selamat dan telah dievakuasi.

Sejumlah penumpang mengalami luka-luka karena masih tidur saat terjadi tabrakan.

Baca juga: DPR Akan Bahas Kecelakaan Kereta Turangga di Raker Evaluasi Angkutan Natal-Tahun Baru

KA Turangga melaju dari Stasiun Gubeng, Surabaya, dengan tujuan akhir Stasiun Bandung. Sementara itu, KA Commuterline Bandung berangkat dari Padalarang menuju Cicalengka.

Pakar Transportasi ITB, Sony Sulaksono Wibowo mengatakan masih terdapat jalur tunggal (single track) di jalur kereta api di Indonesia. Hal tersebut menjadikan jalur tersebut rawan kecelakaan.

"Dalam prosedur kereta api, untuk single track, kereta api harus bergantian. Kereta yang menjadi prioritas itu biasanya Turangga. Nanti, kereta api lokal masuk ke salah satu emplasemen di stasiun terdekat, menunggu kereta Turangga lewat, baru kereta lokal masuk ke jalur utama," katanya.

Sony menambahkan, tabrakan kereta api di jalur yang sama, bisa saja terjadi karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya.

“Ada kemungkinan karena miskomunikasi. Apakah salah dari sinyalnya atau salah dari masinisnya, atau salah dari isyaratnya. Karena, ada komunikasi lewat sinyal dan lewat isyarat,” ujarnya.

Terkait kecelakaan tersebut, Sony mengatakan agar jalur ganda (double track) segera dibangun agar tidak terjadi kejadian serupa.

Baca juga: 4 Petugas KA Meninggal dalam Insiden Tabrakan Kereta di Cicalengka, 2 di Antaranya Masih Terjepit

“Ke depannya memang harus disegerakan pembangunan (double track) jalur selatan. Yang sudah double track baru jalur utara. Jalur selatan sempat tertunda. Karena bagaimana pun juga kereta api masih menjadi salah satu angkutan favorit untuk jarak jauh, terutama saat musim liburan,” ujarnya.

Di sisi lain, perlu juga peningkatan dari berbagai kemungkinan timbulnya masalah di lapangan terkait komunikasi, seperti perbaikan-perbaikan sinyal hingga komunikasi insyarat di jalur yang masih single track.

Kata Pihak Rumah Sakit

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan