Nenek 53 Tahun dan Cucunya Selamat dari Sambaran Petir, Tangannya Menghitam, Sempat Mati Rasa
Kisah Nenek 53 tahun di Prabumulih selamat saat tersambar petir, tangan sempat mati rasa dan menghitam .
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Nenek dan cucunya di Prabumulih tersambar petir saat hujan deras pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 17.50 WIB.
Sang cucu Alif (12) mengalami luka bakar di punggung sebelah kiri sementara Nenek Ermalia (53) juga mengalami luka bakar akibat tersambar petir di tangan sebelah kiri namun tidak terlalu parah.
Sementara satu anak perempuan lainnya inisial RAZ (10) meninggal dunia.
Nenek Ermalia, warga Jalan Arjuna Komplek CPM Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih itu menceritakan kejadiannya.
Ketika itu dirinya bersama sang cucu sedang membereskan tempat jualan di halaman lapangan Voli samping SDN 19 komplek CPM Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih.
"Saat itu hujan, memang saya biasa berjualan sore dan ketika hujan dengan angin itu saya sedang memegang besi payung untuk membenarkan setelah tertiup angin," ungkap Ermalia di rumahnya kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Ermalia mengatakan, setelah memegang besi payung tiba-tiba ada petir menyambar dan dirinya langsung tak sadarkan diri apa yang selanjutnya terjadi.
"Saya sadar-sadar sudah di teras sekolah hendak dibawa ke rumah sakit, saat itu tangan kiri saya terkulai dan tidak ada rasa lagi," katanya.
Janda yang ditinggal suaminya meninggal itu mengaku saat itu dirinya menitikan air mata lantaran tangan tak bisa digerakkan dan teringat dengan sang cucu yang ikut tersambar petir.
"Tangan saya cukup lama tak bisa digerakkan, hitam gosong tapi setelah diobati dokter baru bisa digerakkan dan bersih," kenangnya.
Baca juga: Bermain Hujan-hujanan, Bocah 10 Tahun Tewas Tersambar Petir, 2 Korban Lainnya Dirawat di RS
Sementara sang cucu, diketahui Ermalia dalam keadaan selamat hanya luka ringan di bagian punggung.
"Bekasnya masih ada di punggung, tapi dia baik-baik saja. Hari ini sekolah karena ada ujian," lanjutnya.
Ermalia mengaku hingga kini dirinya masih shock dan menjadi was-was ketika mendengar suara cukup kuat.
"Sekarang jadi takut, saya bersyukur kepada tuhan bisa selamat," ujarnya.
Baca juga: Pria Lansia di Pangandaran Tewas Disambar Petir Saat Berada di Sawah
Sementara itu, Serli Fitriyanti yang rumahnya tak jauh dari lokasi mengatakan jika nenek Ermalia dan cucunya ikut tersambar karena berada di lokasi saat kejadian.
"Kalo bu Erma sedang berjualan saat kejadian, beliau itu berprofesi sebagai pedagang makanan yang jualan setiap sore sampai menjelang magrib di lapangan voli samping SD belakang CPM itu," katanya.
Hingga saat ini nenek Ermalia masih terbaring lemas di kasur di rumahnya lantaran masih shock. Beberapa kerabat dan tetangga datang menjenguk nenek tersebut.
Main Hujan
SEBELUMNYA, seorang anak perempuan berusia 10 tahun di Prabumulih tewas tersambar petir saat bermain hujan-hujan tak jauh dari rumahnya.
Peristiwa yang menggemparkan warga kota Prabumulih itu sendiri terjadi di lapangan Voli samping SDN 19 komplek CPM Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih, Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 17.50 WIB.
Bocah malang tersebut berinisial RAZ (10) yang masuk duduk di bangku SD yang merupakan warga Jalan Arjuna Komplek CPM Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih.
Baca juga: 2 Warga Luwu Timur Sulsel Tewas Tersambar Petir Saat Main Ponsel
Tak hanya RAZ, namun korban lain inisial AL (12) dan seorang ibu-ibu bernama Ermalia (52) yang juga berada di sekitar lokasi kejadian ikut tersambar petir.
Namun keduanya selamat dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah.
Korban AL mengalami luka bakar di punggung sebelah kiri dan Ermalia mengalami luka bakar akibat tersambar petir di tangan sebelah kiri namun tidak terlalu parah.
Peristiwa yang menggemparkan warga kota Prabumulih itu sendiri terjadi di lapangan Voli samping SDN 19 komplek CPM Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 17.50.
Berdasarkan informasi berhasil dihimpun dan data beredar luas, peristiwa nahas tersebut bermula ketika hujan yang cukup deras mengguyur kota Prabumulih pada Selasa sore.
Diduga saat itu korban mandi hujan di lapangan Voli samping SDN 19.
Saat kejadian menurut warga sekitar, korban AL dan Ermalia juga berada di lokasi kejadian. Namun tiba-tiba ada petir cukup besar dan menyambar tubuh bocah perempuan tersebut berikut Ermalia dan AL.
Seketika tubuh RAZ terkapar dan dua korban lainnya yang turut tersambar menjadi histeris minta pertolongan ke warga.
Baca juga: Detik-detik 12 Petani di Bali Tersambar Petir saat Berteduh, 1 Orang Tewas dan 3 Korban Luka Berat
Warga yang melihat kejadian langsung memberikan pertolongan dengan melarikan korban ke Rumah Sakit Pertamina kota Prabumulih.
Namun nyawa RAZ sudah tak dapat tertolong lagi, sementara dua korban lainnya yang mengalamibluka ringan masih menjalani perawatan.
"Memang benar ada kejadian itu, korban saat itu mandi hujan," ungkap Lurah Kelurahan Wonosari, Harpani SH ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (7/2/2024).
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Cerita Nenek Ermalia, Korban Selamat Tersambar Petir di Prabumulih, Tangan Sempat Mati Rasa,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.