Kamis, 21 Agustus 2025

Smart Air Jatuh di Nunukan

Pesawat Smart Air Jatuh, Awak Ditemukan Setelah Pilot Buat Asap 'SOS'

Awak pesawat Smart Air yang jatuh di belantara Nunukan, Kalimantan Utara akhirnya ditemukan oleh Tim SAR gabungan.

Editor: Hendra Gunawan
TribunKaltara.com/ist
Tangkapan layar, diduga keberadaan puing pesawat Smart Air yang diduga jatuh di Binuang, Kaltara. (Istimewa) 

TRIBUNNEWS.COM, MALINAU - Awak pesawat Smart Air yang jatuh di belantara Nunukan, Kalimantan Utara akhirnya ditemukan oleh Tim SAR gabungan.

Dua kru pesawat Pilatus Porter Pc-6 dengan regisrasi PK SNE ditemukan berbeda nasib. Kapten pilot M Yusuf ditemukan selamat sedangkan kru lain yakni engineer atas nama Deny S meninggal dunia, Minggu (10/3/2024).

Keterangan resmi Dandim 0910 Malinau, Letkol Inf Alisun, pilot pesawat Smart Air yang jatuh di Nunukan.

Baca juga: Jenazah Deni Sobali Korban Jatuhnya Pesawat Smart Air Dijadwalkan Tiba di Pangandaran Siang Ini

Pada saat lokasi kecelakaan ditemukan, korban pesawat Smart Air yang jatuh di Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan tersebut sempat membuat tanda meminta pertolongan (SOS).

Tanda SOS tersebut adalah dengan membuat kepulan asap di lokasi kecelakaan.

Tanda tersebut sempat dilihat oleh tim yang menyusur lokasi jatuhnya pesawat Smart Air tersebut.

Selamatnya satu korban berkat tanda yang dibuat oleh korban di lokasi sehingga penyelamatan bisa cepat dilakukan.

"Kami meyakini ada tanda-tanda baik, saat lokasi ditemukan. Di sana ada api dan ada asap terlihat.

Kalau dihitung waktu, tidak mungkin itu api dari kecelakaan. Pasti dibuat oleh kru yang selamat," ujar Dandim Letkol Inf Alisun.

Tanda tersebut dilihat oleh seorang kru Smart Air yang ikut dalam tim pencarian.

Dan, Investigator KNKT, yang ikut dalam rombongan mendokumentasikan titik jatuh untuk dikaji di Posko Bandara Malinau.

Baca juga: Pilot M Yusuf Selamat Berkat Tanda SOS Kepulan Asap di Lokasi Jatuhnya Smart Air, Ini Kisahnya

Tim penolong yang pertama kali melihat tanda pertolongan merupakan kru Smart Air yang juga merupakan kolega korban selamat.

Dalam rapat pembahasan pada Sabtu (9/3/2024) sore, kesaksian tersebut dipaparkan dalam rapat bersama tim darurat.

"Kami meyakini itu (api) dibuat. Bisa jadi tanda untuk meminta pertolongan yang dibuat kru selamat," ungkap seorang kru smart air dalam pertemuan tersebut.

Setelah dikaji tim gabungan, Dandim Letkol inf Alisun meminta tim penolong untuk kembali ke lokasi sejam sebelum waktu terbang berakhir.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan