5 Fakta Anak Bunuh Ayah di Yogyakarta, Motifnya karena Tak Dibelikan PlayStation dan Sakit Hati
Seorang ayah berinisial S (66) warga Dusun Yapah, Kelurahan Sukoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta tewas di tangan anaknya sendiri, FPN
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Endra Kurniawan
"Tapi sudah bisa mengutarakan motif yang mendasari perbuatannya dia," kata Kombes Pol Ardi.
2. Pelaku di Mata Warga
Pelaku, FPN (22) merupakan anak ketiga dari korban.
Warga sekitar mengenal pelaku sebagai sosok yang pendiam.
TribunJogja.com mewartakan, hal tersebut diungkapkan oleh Joni Pranata, Kepala Dukuh Yapah, Kalurahan Sukoharjo.
Ia menuturkan, pelaku juga kerap diam apabila ditanya oleh warga.
"Kalau sama warga diam. Ditanya tidak menjawab,"
"Sama orang tuanya juga diam. Iya (dikenal pendiam). Tidak tahu kenapa bisa sampai seperti itu," kata Joni.
3. Sempat Dikira Keributan Biasa
Baca juga: Kontroversi Vonis Bebas Ronald Tannur usai Aniaya Pacar hingga Tewas, NasDem: Hakimnya Sakit
Joni menuturkan, ia mendapatkan laporan pada Senin (22/7/2024) malam soal adanya keributan.
Ia mulanya, kejadian tersebut hanyalah keributan biasa.
"Belum sampai rumah lokasi dibilangin Pak RT, Bapaknya sudah meninggal. Saya konfirmasi ke Bhabinkamtibmas untuk meminta ke sini,"
"Saya menuju ke lokasi sudah meninggal dunia. Saya sampai sana keadaan sudah seperti itu," kata dia.
4. Dianiaya Diduga Pakai Benda Tumpul
Joni menuturkan, dari temuan di lokasi, korban diduga dianiaya pakai benda tumpul.
"Perkiraan pakai itu (benda tumpul). Bendanya masih, kayak palu," kata dia.
5. Kakak Dipukul Palu
Kapolsek Ngaglik, Kompol Mashuri menceritakan, kejadian ini terungkap bermula ketika saksi yang juga anak pertama korban, HAR (35) pulang ke rumah untuk menjenguk ayahnya.
Mengutip TribunJogja.com, sesampainya di rumah, saksi menemukan korban sudah tergeletak di bawah tempat tidur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.