Minggu, 24 Agustus 2025

Doli Manurung Diduga Dijemput Paksa Anggota TNI setelah Bacok Prada Defliadi, Uang Rp30 Juta Raib

Salah satu tersangka kasus penganiayaan anggota TNI diduga dijemput paksa dan disiksa. Keluarga buat laporan ke Denpom Medan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi Dolly Manurung, satu terduga pelaku pembacokan personel TNI AD berinisial Prada D, kondisinya babak belur setelah dianiaya oleh puluhan orang pasca kejadian. 

Dua dari lima tersangka telah ditangkap, yakni DHM (34) yang menjabat sebagai Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Ranting Sekip dan anggotanya, RDS (45).

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Teddy Jhon Sahala Marbun, mengaku telah mengantongi identitas para tersangka yang buron.

Baca juga: Dianiaya dan Dibacok Anggota Ormas dan Geng Motor, Mata Kiri Anggota TNI di Medan Ini Buta

"Tersangka lainnya inisial TT, dia mantan ketua geng motor SL (Simple Life), lalu MJS dan MIR, mereka dalam status pengejaran," bebernya, Jumat (9/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.

Proses penyelidikan masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan rekaman CCTV.

"Motifnya masih di dalami," lanjutnya.

Ia menjelaskan para tersangka tergabung dalam dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan geng motor.

Teddy meminta ketiga tersangka yang masih buron untuk segera menyerahkan diri.

"Supaya tidak terjadi dampak yang tidak diinginkan. Saya minta kepada inisial TT, MJS dan MIR, agar segera menyerahkan diri ke Polrestabes Medan," katanya.

Kondisi Prada Defliadi

Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Inf. Rico Siagian, mengatakan Prada DSK masih dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau, Medan.

Ia menjelaskan Prada DSK dibacok sehingga luka yang dialami cukup serius.

Baca juga: Kilas Balik Aksi Heroik Joni Tahun 2018 hingga Diundang ke Istana, Kini Tak Lolos Tes Masuk TNI 2024

"Kondisi luka dibagian kepala, tangan, kemudian juga mata. Laporan terakhir mata sebelah kirinya buta," bebernya, Senin (6/8/2024).

Dalam foto yang beredar terlihat kepala Prada DSK dibalut perban dan tubuhnya penuh lebam.

Kolonel Rico Siagian membantah penyerangan terhadap Prada DSK akibat cekcok di tempat hiburan malam.

Para pelaku diduga sedang mabuk sehingga melakukan penyerangan dengan membabi buta.

Kronologi Penganiayaan

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun, mengatakan kasus penganiayaan berawal ketika korban nongkrong di kafe dari Sabtu (3/8/2024) malam hingga Minggu dini hari.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan