Sabtu, 23 Agustus 2025

Siasat IS Hilangkan Jejak, Ikut Yasinan Sehari Usai Bersama 3 Temannya Rudapaksa dan Bunuh Siswi SMP

IS tega melakukan hal keji itu lantaran merasa sakit hati cintanya ditolak oleh AA.

Penulis: Dewi Agustina
Kolase TribunLombok
(Kiri) Jenazah Siswi SMP Ditemukan di Kuburan Cinta Dibawa ke RS Bhayangkara Palembang, Minggu (1/9/2024) dan (Kanan) Foto AA semasa masih hidup. Pelaku sempat ikut yasinan di rumah duka korban. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - AA (14), seorang pelajar SMP di Palembang ditemukan tewas, Minggu (1/9/2024).

Remaja ini tewas setelah menjadi korban rudapaksa dan pembunuhan yang dilakukan oleh empat remaja.

Mirisnya jasad AA ditemukan di TPU Talang Kerikil Palembang.

Diketahui keempat pelaku semuanya masih berstatus di bawah umur.

Baca juga: Kronologi Siswi SMP Tewas di Kuburan Cina Palembang, Sempat Bercanda soal Kematian dengan Teman

Mereka adalah IS (16), AS (12), MZ (13), dan MS (12).

Salah satu di antaranya yakni IS adalah otak pelaku pembunuhan dan rudapaksa.

IS tega melakukan hal keji itu lantaran merasa sakit hati cintanya ditolak oleh AA.

Untuk menutupi aksi kejinya, IS bahkan menyempatkan diri ikut yasinan di rumah duka di hari pertama meninggalnya korban.

IS ikut yasinan setelah mengetahui korban AA meninggal dunia dan viral di medsos (media Sosial.

"Benar usai peristiwa pembunuhan tersebut, tanpa dosa salah pelaku ini IS, datang ikut yasinan di malam pertama," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, saat menggelar perkara ke 4 pelaku, Rabu (4/9/2024).

Kini keempat pelaku tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka dikenakan pasal 76 C junto pasal 80 ayat 3, pasal 76 D Junto Pasal 81, Pasal 76 E Junto Pasal 82 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau denda senilai Rp 3 miliar.

Baca juga: Siswi SMP Dirudapaksa dan Dibunuh di Kuburan Cina, Pelaku Bangga Usai Lakukan Aksinya

Sosok Korban

Salah seorang keluarga korban mengatakan AA merupakan anak yang penurut kepada orang tuanya.

"Kalau kemana-mana AA ini sering pamit, sebelum kejadian dia masih nyapu dan ngepel di rumah," kata salah satu keluarg kepada petugas kepolisian.

Uwak korban, Marzuki mengatakan AA semasa hidupnya sehari-hari berjualan balon dan membantu merawat uwaknya yang sedang sakit stroke satu bulan terakhir.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan