Selasa, 2 September 2025

Guru Supriyani Dipidanakan

Bupati Konawe Selatan Tarik Camat Baito yang Kerap Bantu Guru Supriyani, Alasannya Buat Gaduh

Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga memastikan Sudarsono dicopot dari jabatan Camat Baito tak terkait kasus guru Supriyani.

Editor: Adi Suhendi
TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono
Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga dalam jumpa pers terkait penarikan Camat Baito di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (31/10/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, KONAWE SELATAN - Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga memastikan akan mengembalikan Sudarsono menjadi Camat Baito bila situasi sudah kondusif.

Pencopotan Sudarsono dari jabatan Camat Baito, Konawe Selatan menjadi sorotan di tengah viralnya kasus guru Supriyani yang dituding menganiaya murid SD anak polisi.

Sudarsono diketahui selama ini kerap membantu guru Supriyani dalam menjalani proses hukum.

Mulai dari memberikan fasilitas rumah hingga kendaraan untuk mengantar guru Supriyani menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Ondoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga mengatakan dirinya tidak mempersoalkan sikap Sudarsono mengawal guru Supriyani menjalani proses hukum.

Baca juga: Ketika Supriyani Hanya Bisa Pasrah Dimintai Uang Oknum-Oknum Agar Tak Ditahan: Saya Menyerah!

Menurutnya sudah menjadi kewajiban pemerintah mendampingi warganya.

"Sudah tugasnya pemerintah itu mendampingi warganya, siapa pun itu," kata Surunuddin saat konferensi pers di Kota Kendari, Kamis (31/10/2024).

Surunuddin pun membantah dirinya mencopot Sudarsono dari jabatan Camat.

Ia mengatakan Sudarsono hanya ditarik untuk diberi pembinaan.

Baca juga: Supriyani Mengaku Tak Pernah Berinteraksi dengan Korban, Sebut Sudah Diwanti-wanti Guru TK

"Tidak ada pencopotan, dia hanya ditarik untuk dibina," kata Surunuddin.

Bupati Konawe Sebut Camat Baito Buat Gaduh

Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak menghubungkan penarikan camat Baito dengan kasus yang sedang dihadapi guru Supriyani.

“Karena (kasus Supriyani) sudah berjalan di meja persidangan,” ucap dia.

Menurut dia, penonaktifan Sudarsono sebagai camat sebagai bentuk pendisiplinan yang dilakukan dirinya sebagai pembina ASN.

Alasannya Sudarsono dinilai telah membuat gaduh Konawe Selatan gegara menyebut mobilnya ditembak.

“Dia laporkan ke saya mobil dinasnya ditembak, kata-kata ditembak itu membuat gaduh," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sultra
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan