Sabtu, 4 Oktober 2025

Barang Bukti Kasus Pembunuhan Siswi di Banyuwangi, Diduga Alami Kekerasan Seksual Sepulang Sekolah

Polresta Banyuwangi masih menyelidiki kasus pembunuhan terhadap CNA (7), siswi SD yang jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Foto CNA semasa hidup dan (Kanan) Seorang linmas menunjukkan lokasi ditemukannya jasad DCNA (7) di Kecamatan Kalibaru. Selain menjadi korban pembunuhan, DCNA diduga menjadi korban kekerasan seksual. 

Nasib pilu dialami Siti Aningsih, ibu di Banyuwangi, Jawa Timur yang menemukan anaknya tewas.

Siti Aningsih yang tengah hamil 8 bulan masih syok dan mengurung diri di kamar.

Kakek korban, Sutrisno, mengatakan Siti Aningsih sangat terpukul dengan kejadian ini sehingga sulit diajak komunikasi.

Siti Aningsih mengurung di kamar ditemani suaminya, Ahmad Doni Nur.

Baca juga: Sosok Siswi Kelas I SD Tewas Dirudapaksa di Banyuwangi, Dikenal Cerdas dan Ceria

"Ibunya sampai belum mau makan," ucapnya.

Ia menjelaskan, korban merupakan anak kedua yang baru masuk sekolah pada Juli 2024 lalu.

Kakak korban duduk di bangku kelas 4 di sekolah yang sama.

Meski mereka berangkat bersama, namun jam pulang kelas 1 dan kelas 4 berbeda.

Dugaan kasus pembunuhan mendapat sorotan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Banyuwangi.

Petugas Dinsos PPKB Banyuwangi, Alizha Amalia Rohmana, menerangkan ibu korban mendapat pendampingan khusus agar janin yang di kandungannya sehat.

"Kami tadi mendampingi, dan alhamdulillah ibu korban mulai mau makan," tuturnya.

Baca juga: Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Tewas Diduga Karena Diperkosa, Jenazah Korban Ditemukan di Sini

Pemkab Banyuwangi memberikan bantuan berupa biaya autopsi, pendampingan kesehatan keluarga korban, hingga pendampingan hukum.

Menurut Alizha, Siti Aningsih masih sering mengigau dan memanggil nama korban berulang kali.

Rasa trauma juga dialami ayah korban yang enggan diajak komunikasi.

Kronologi Penemuan Jasad

Kapolsek Kalibaru, Iptu Yaman Adinata, mengatakan penemuan jasad korban berawal dari kecurigaan orang tua.

Korban tak kunjung ke rumah meski pihak sekolah menyatakan korban sudah pulang.

"Setelah itu, orang tua dan guru mencari keberadaan korban bersama-sama," paparnya, Kamis, dikutip dari TribunJatim.com.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved