Sabtu, 6 September 2025

Pria Disabilitas Jadi Tersangka Rudapaksa, Korban Disebut Ada 3: Saya Dijebak, Tangan Saja Tak Punya

Setibanya di home stay korban merasa antara pelaku dan pemilik home stay ada kerja sama yang membuat korban semakin merasa terancam.

TRIBUNLOMBOK.COM/ANDI HUJAIDIN
Pria disabilitas I Wayan Agus Suartama (21) ditetapkan sebagai tersangka rudapaksa mahasiswi menjawab wawancara di rumahnya, Minggu (1/12/2024). Agus Buntung ingin menjalani kehidupan seperti sebelum-sebelumnya yakni kuliah dan main gamelan. 

Tanpa disadari korban menangis dan tidak disangka mengucapkan kalimat bahwa hal tersebut pernah dilakukannya bersama pasangannya dulu, lalu Agus mengajak korban untuk pindah ke berugak yang ada di belakang teras Udayana.

Syarif mengatakan, saat di berugak tersebut juga korban menceritakan semua aibnya kepada Agus.

"Pelaku menyampaikan kepada korban, kamu (korban) berdosa, kamu harus disucikan, kamu harus mandi kalau tidak aibmu akan saya bongkar dan sampaikan kepada orang tuamu," kata Syarif mengutip kalimat yang disampaikan Agus kepada korban, Senin (2/12/2024).

Syarif mengatakan korban sempat menolak namun karena pelaku mengancam akan membuka aibnya akhirnya korban mau, pelaku kemudian mengajak korban menuju salah satu home stay dengan menggunakan sepeda motor korban.

Setibanya di home stay korban merasa antara pelaku dan pemilik home stay ada kerja sama yang membuat korban semakin merasa terancam, akhirnya korban mau diajak masuk ke dalam kamar.

"Sampai kamar korban tetap menolak, lagi lagi pelaku mengancam akan membuka aib korban," jelasnya.

Syarif mengatakan akhirnya korban yang saat itu mengenakan rok mau membukanya, setelah rok terbuka dengan menggunakan jari kakinya pelaku membuka lejing dan celana dalam korban.

Pengakuan Agus

Agus mengungkap peristiwa di dalam kamar home stay, di mana ia mengaku hanya diam dan tidak melakukan aktivitas apa-apa bahkan pasrah.

Dia merasa takut melawan apalagi berteriak karena saat itu dia tanpa busana. 

"Kenapa saya tidak teriak karena posisi saya sudah telanjang, bagaimana saya teriak otomatis saya telanjang mau keluar," ujarnya.

Agus menilai kasus yang dituduhkan kepada dirinya bertolak belakang dengan yang sebenarnya terjadi.

Pria yang sehari-hari ngamen gamelan ini juga berontak kala diajak sang perempuan korban.

Selama di perjalanan menggunakan motor pun keduanya tidak saling berbicara. 

"Karena nggak kepikiran ke sana, karena baru selesai makan juga. Dia juga polos rupanya, nggak sampai saya dibawa-bawa. Tidak ada komunikasi, diam saja, saya juga diam saja," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan