Cerita Keluarga soal Detik-detik Penemuan Jasad Mahasiswa Unram di Pantai Nipah
Dua orang mahasiswa Universitas Mataram diduga menjadi korban kekerasan di Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Dua orang mahasiswa Universitas Mataram (Unram) Radit Ardiansyah (19) bersama rekannya Made Vanyradya Puspa Nitra (19) diduga menjadi korban kekerasan di Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (26/8/2025).
Peristiwa itu merenggut nyawa Vany, sedangkan Radit ditemukan dengan kondisi masih hidup, tetapi mengalami luka di sekujur tubuhnya.
Hingga saat ini, pelaku di balik insiden itu belum terungkap.
Paman korban I Wayan Sastra Bagia mengatakan, dirinya adalah orang pertama yang menemukan jasad Vany setelah melakukan pencarian selama berjam-jam.
Keberadaan warga Lingkungan Pajang Barat, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram itu dicari sejak malam hingga pagi hari.
“Lama kita cari, itu dari sekira pukul 22.00 Wita hingga mau sampai pukul 06.00 pagi," ucap Wayan Sastra saat ditemui TribunLombok.com di rumah duka, Kamis (28/8/2025).
Ia menyebut, dalam proses pencarian korban, mereka hanya menggunakan senter dari ponsel sebagai alat penerangan.
Sastra menyusuri pantai dari ujung ke ujung dengan harapan Vany bisa segera ditemukan.
Berdasarkan informasi awal dari pihak kepolisian yang melacak sinyal terakhir ponsel Vany, Sastra bersama anggota keluarga lainnya menyisir bibir pantai, mengikuti titik lokasi terakhir ponsel aktif.
Setelah sekitar empat jam pencarian, Sastra terlebih dahulu menemukan Radit dalam kondisi lemas dan wajah babak belur
“Saya ketemu dengan Radit, dalam kondisi badan meringkuk dan dalam keadaan setengah sadar. Saya tanya di mana Vany? Dia jawab Vany diseret, saya dipukul dari belakang,” ujarnya.
Baca juga: Misteri HP Milik Kacab Bank BUMN: Punya 2, tapi Hanya 1 yang Ditemukan saat Jasad Korban Dievakuasi
Sastra lantas melihat sekeliling dan mencoba memahami arah pelaku berdasarkan keterangan Radit yang menyatakan bahwa pelaku datang dari arah bukit.
Ia pun segera menuju jalan setapak yang mengarah ke bukit tersebut.
“Saya sempat berpikir mungkin Vany diseret ke semak-semak, tapi saya tidak menemukannya,” ungkapnya.
Ketika melakukan pencarian, Sastra sempat menemukan sebuah camp di atas perkebunan, tepatnya di seberang bukit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.