Kronologi Warga Palembang Kena Tipu Jastip Cokelat Dubai, Uang Rp 50 Juta Lenyap
Apesnya warga Palembang jadi korban penipuan jastip, cokelat Dubai tak dapat, uang Rp 50 juta lenyap dibawa kabur penipu.
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penipuan jastip atau jasa titip cokelat Dubai yang sedang viral menimpa warga Palembang, Sumsel.
Korban Ajeng Putri Pratiwi (22) langsung lemas saat sadar uang Rp 50 jutanya lenyap, apalagi cokelat Dubainya.
Wanita di Palembang tersebut termakan rayuan admin pemilik akun Jastip atau 'Jasa Titip' di Instagram.
Kini kasus penipuan cokelat Dubai itu sudah dilaporkan ke Polrestabes Palembang.
Kronologi Penipuan Jastip Cokelat Dubai hingga Rugi Rp 50 Juta
Didampingi adiknya, Ajeng menuturkan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (7/12/2024) sekitar pukul 18.34.
Saat dirinya sedang berada di rumah dan berkeinginan membeli cokelat dubai.
"Awalnya saya jastip cokelat dubai pak. Lalu saya lihat-lihat di Instagram. Ketemu lah Instagram Galleryjastip_labubu, karena followernya banyak, saat pun mencoba kirim pesan dan menghubungi admin WhatsApp," ungkapnya saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Senin (9/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunSumsel.com.
Setelah harganya dirasa cocok, Ajeng melakukan pembelian sebanyak 2 pack cokelat dubai seharga Rp 635 ribu termasuk ongkir.
"Lalu saya transfer pak uang itu ke no rek BRI 308101002703505 an Diah Ayu Hartati," ungkapnya.
Baca juga: Jajanan Ngetren Cokelat Dubai Juga Viral di Jerman
Setelah transfer, Ajeng diarahkan untuk menghubungi admin melalui nomor WhatsApp.
Oleh admin tersebut, ia diminta transfer uang Rp 1 juta dengan iming-iming mendapat cokelat dubai dengan harga promo.
"Jadi kata dia, uang Rp 1 juta itu untuk aktivasi kartu promo. Janjinya uang itu akan di-refund (dikembalikan)," ujarnya.
Setelah itu, Ajeng kembali diarahkan untuk menghubungi nomor lain via WhatsApp yang disebut sebagai bendahara.
Tugas bendahara itu yang disebut akan mengembalikan uang yang sudah disetorkan.
Namun saat melakukan transaksi, bendahara mengaku sulit melakukan pengembalian uang ke Ajeng yang saat itu menggunakan rekening adiknya.
"Dia bilang tidak bisa dikirim lagi uang saya, soalnya living mandiri adik saya baru aktivasi. Dan memang itu benar, rekening adik saya baru selesai dibuat saat itu. Itu kenapa saya percaya sama mereka (terlapor), karena yang mereka bilang benar," ujarnya.
Selama beberapa hari, Ajeng rutin dihubungi oleh admin yang pertama dan menanyakan soal pengembalian uang.
Admin tersebut mengiming-imingi Ajeng akan membantu proses refund hingga uangnya kembali.
Percaya dengan tawaran tersebut, Ajeng mengaku mau saja saat diminta mentransfer kembali uang sebesar Rp 1,5 juta dan dijanjikan akan kembali bersama uang Rp 1,6 juta yang sebelumnya ia setorkan.
"Tapi mereka bilang selalu ada masalah saat ada refund, katanya salah kode atau ada gangguan, jadi selalu tidak bisa katanya. Disitulah saya terus-terusan disuruh transfer uang sampai Rp 50 juta," jelasnya.
Baca juga: Profil Pj Bupati Polman Muhammad Ilham Borahima yang Diduga Terseret Kasus Penipuan Seragam Linmas
Akibat kejadian ini korban pun harus kehilangan uang hingga Rp 50 juta.
"Oleh itulah pak saya laporkan kesini , saya berharap atas laporan saya pelaku ditangkap ," harap Ajeng.
Sementara, Ka SpKT Polrestabes Palembang. AKP Hery membenarkan adanya laporan korban atas laporan penipuan dan penggelapan.
"Laporan korban sudah kami terima dan akan segera ditindaklanjuti oleh unit Pidsus Polrestabes Palembang," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul APES Nasib Wanita Ini, Lemas Sadar Rp50 Juta Ludes Gara-gara Cokelat Dubai, Nyesal WA Admin 'Jastip', https://medan.tribunnews.com/2024/12/12/apes-nasib-wanita-ini-lemas-sadar-rp50-juta-ludes-gara-gara-cokelat-dubai-nyesal-wa-admin-jastip
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.