Selasa, 28 Oktober 2025

Agus Buntung dan Kasusnya

Isu Agus Buntung Punya Ilmu Hitam untuk Perdaya Korbannya, Tegas Bantah, Klaim Berani Bersumpah

Pemuda disabilitas tersangka pelecehan, Agus Buntung, membantah dirinya memiliki ilmu hitam untuk memperdaya korban.

Kolase Tribunnews.com
Agus Buntung (kiri), pria disabilitas jadi tersangka kasus dugaan pelecehan seksual, korban Agus Buntung, Bunga (kanan) - Agus membantah soal isu yang mengatakan dirinya memiliki ilmu hitam. 

Diketahui, dalam rekaman suara yang viral di media sosial, Agus terdengar berbincang dengan korban.

Salah satu pembahasannya adalah mengenai ibadah salat.

Agus mengatakan korban kerap merasa tak khusyuk beribadah lantaran diduga perbuatannya di masa lalu.

"Saya tidak senang orang yang lemah, lap air mata itu nanti luntur pupurannya (bedak), nanti kayak apa mau ke kampus."

"Kakak (korban) bersihin diri, sampai kakak salatpun kakak nggak bisa salat karena ada yang ganjal," tutur Agus.

Baca juga: VIdeo Bukti Rekaman Tersebar, Korban Pelecehan Agus Buntung Jadi 17 Orang, Ada yang di Bawah Umur

Agus sendiri saat ini telah ditetapkan tersangka dan disangkakan Pasal 6C Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Statusnya sebagai tahanan kota juga telah diperpanjang.

Korban Bertambah Jadi 17 Orang

Sementara itu, jumlah korban pelecehan seksual Agus Buntung kembali bertambah.

Terbaru, korban pelecehan Agus saat ini berjumlah 17 orang, setelah sebelumnya 15 korban.

Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Joko Jumadi, mengungkapkan satu di antara dua korban merupakan anak di bawah umur.

Menurut Joko, dua korban tersebut mendatangi Polda NTB atas inisiatif sendiri.

"Dua korban ini ada yang datang sendiri ke Polda, satu lagi ada videonya sempat viral dan langsung menghubungi sendiri tim pendamping," ungkap Joko, Jumat.

Hingga saat ini, lanjut Joko, sudah ada sembilan saksi yang diperiksa.

Meski demikian, pelapor pelecehan masih satu korban.

"Nanti bisa saja menurut analisa kepolisian anak-anak itu dibuatkan LP (laporan polisi) sendiri, korban dewasa satu LP, namun bisa juga umpannya korban dewasa ada lima dibuatkan LP sendiri-sendiri," jelas Joko.

Kesaksikan Karyawan Homestay

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved