Sosok Pedagang Bakso Babi di Bantul, Sudah Puluhan Tahun Jualan Tak Beri Keterangan Nonhalal
Warung bakso di Kabupaten Bantul viral setelah dipasangi spanduk bertuliskan 'Bakso Babi' lantaran pemilik tak memberi label nonhalal sendiri.
Ringkasan Berita:
- Warung bakso di Kabupaten Bantul, Yogyakarta viral setelah dipasangi spanduk bertuliskan 'Bakso Babi'.
- Bakso yang dijual di warung milik warga berinisial S tersebut ternyata mengandung bahan nonhalal, namun pemilik tak menuliskan keterangan.
- Pemilik warung tak memberi keterangan nonhalal lantaran takut usahanya menjadi sepi.
TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial warung Bakso di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta dipasang spanduk bertuliskan 'Bakso Babi'.
Pemasangan itu dilakukan lantaran pemilik usaha tak memberikan keterangan nonhalal di warung yang terletak di Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul itu.
Pemilik warung bakso itu berinisial S. Ia telah berjualan bakso keliling kampung sejak 1990-an.
Kemudian, pada 2016, S membuka lapak di Padukuhan Dukuh IV Cungkuk, Kalurahan Ngestiharjo. Tempat usaha itu disewa S dari warga setempat.
Sementara S tinggal di Cebongan, Kalurahan Ngestiharjo, berjarak sekira 300 meter dari lokasi usahanya.
Yang bersangkutan disebut warga asli Ngestiharjo.
Warga sekitar telah mengetahui S menjual bakso menggunakan bahan nonhalal.
Namun, masyarakat di luar kampung belum mengetahui bakso buatan S mengandung bahan nonhalal.
"Selama ini enggak ada (masyarakat setempat yang menegur pembeli bakso buatan S saat sebelum diberi lebel nonhalal)."
"Apalagi, saya sendiri kan tidak pernah di rumah (jarang di rumah dikarenakan memiliki kesibukan lain).
"Saya sebagai RT di sini jarang di rumah. Kemudian, pantauan saya tidak begitu ketat," kata Ketua RT 4, Padukuhan Dukuh IV Cungkuk, Bambang Handoko saat dijumpai TribunJogja.com, Senin (27/10/2025).
Baca juga: Penjual Bakso Babi di Bantul Keberatan jika Dipasang Keterangan Non Halal, Takut Pendapatan Menurun
Handoko menyebut, usaha bakso itu dijalankan oleh S dan saudara iparnya.
Sementara istri S telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Handoko menerangkan, komunikasi S dengan warga setempat terjalin sekadarnya.
S disebut tak pernah kumpul dengan warga setempat. Sehari-hari, S ke warung hanya untuk membuka usahanya. Setelah tutup, S langsung kembali ke kediamannya.
| Jadwal Acara TV Selasa, 28 Oktober 2025: Big-Bang! TRANS 7, Masha and The Bear ANTV |
|
|---|
| Berapa Harga Baju Korpri? Melda Safitri Rela Sisihkan Uang Jual Cabai Demi Suami yang Diterima PPPK |
|
|---|
| Ada Fakta di Balik Isu Haldy Sabry Dituding Lavender Marriege, Irish Bella Singgung Hal Kurang Etis |
|
|---|
| Sempat Ketemuan dengan Eza Gionino di Medan, Meiza Aulia Tetap Kekeh Tak Ingin Rujuk |
|
|---|
| Eza Gionino Sanggup Beri Nafkah Rp25 Juta per Bulan untuk 3 Anaknya |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.