Senin, 11 Agustus 2025

Kronologis Pelajar SMP di Sumsel Tewas Usai Ditantang Kakak Ipar Minum Jamu: Ternyata Dicampur Potas

ANF (13), seorang pelajar SMP Muhammadiyah Palembang tewas setelah menerima tantangan minum jamu dari kakak iparnya. Jamur diduga telah dioplos potas

Editor: Erik S
SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
Rika Amalia (19 tahun) ditangkap polisi karena diduga menghabisi adik iparnya yang masih 13 tahun menggunakan jamu berisi racun 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG- ANF (13), seorang pelajar SMP Muhammadiyah Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) tewas setelah menerima tantangan minum jamu dari kakak iparnya, Rika Amalia (19).

Jasad korban ditemukan di belakang lemari rumahnya di  Jalan Panca Usaha Lorong Wakaf IV Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (18/12/2024).

M Yusuf (58 tahun) ayah korban yang juga mertua Rika menyebut, menantunya itu sengaja memberikan tantangan minum jamu ke korban dengan hadiah uang Rp300 ribu.

Baca juga: Terima Tantangan Minum Jamu Kakak Ipar, Pelajar SMP di Palembang Ditemukan Tewas di Belakang Lemari

Jamu itu sebelumnya telah mencampur potas (racun ikan) oleh Rika.

"Benar dari keterangan dia (Rika), jamu tersebut yang diminumkan kepada anak saya, jamu yang dicampur Potas, " ungkap Yusuf saat hendak mensalatkan jenazah anaknya, Kamis (19/12/2024). 

Lanjut Yusuf, siasat Rika yakni dengan memberikan challenge atau tantangan minum jamu, dan akan diberi hadiah Rp 300 ribu jika mampu bertahan dan tidak muntah.

"Diduga memang Rika ini ingin melakukan niat itu pak terhadap anak saya," katanya Yusuf sambil mengusap Air matanya. 

Diduga Dendam

Rika Amalia telah ditangkap terkait dugaan pembunuhan adik iparnya itu. 

Menurut Yusuf, antara Rika dan ANF sebenarnya tak ada masalah. 

"Ini lantaran hanya bentrok kecil saya. Permasalahan Hp korban disadap oleh kakak iparnya ini (pelaku) ," katanya dengan mata memerah. 

Dahulu, sambung Yusuf, memang keluarga yang menyuruh Yuda (Kakak korban yang juga suami Rika) menyadap ponsel  korban.

Tetapi tahu-tahu, Yuda ini malah menyuruh istrinya yakni Rika. 

"Kami lakukan ini lantaran agar Yuda bisa memantau korban. Mungkin diduga korban tidak terima dicampuri istri sang kakak, dan hp diambil tersangka serta data (chat-red) tiktok, Instagram dihapusin, membuat anak saya ini cek-coklah. Namun tidak sampai membesar, namanya anak kecil korban ini jadi hanya marah labil," ungkapnya.

Diduga masih dendam, lebih jauh Yusuf mengatakan, oleh terlapor dibuatlah tantangan. 

"Rika ini mengajak korban untuk challenge meminta jamu, jika korban tahan dan tidak muntah akan diberikan imbalan uang sebesar Rp 300 ribu," bebenya. 

Baca juga: Kakak Ipar di Palembang Ditangkap setelah Tantang Adik Minum Jamu Berujung Tewas, Hendak Kabur

Yusuf juga tidak menyangka jika Rika menjadi dendam kepada anaknya.

Padahal, Rika dan suaminya sudah Yusuf buatkan rumah.

"Rumah sudah dibuatkan meski pun kecil-kecil . Apa kurang puas," ungkapnya.

Yusuf berharap kepada kepolisian agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

"Kami keluarga besar meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya," tutupnya. 

Kronologis

Sebelumnya, korban sempat berpamitan dengan Asmawati (57) ibunya.

Saat itu korban bercerita, ia diminta oleh kakak iparnya minum jamu dan bila berhasil melewati tantangan yang diberikan, korban akan diberi uang. 

"Anak saat ini awal pamit pak, sekitar pukul 13.00, berkompetisi minum jamu", ungkap Asmawati kepada petugas. 

Lanjut dijelaskan, jika korban menang dan bisa bertahan dengan tidak muntah maka ada imbalan atau hadiah berupa uang Rp300 ribu. 

Baca juga: Gadis di Kediri Tewas Diracun, Pelaku Emosi Cintanya Ditolak, Racun Potas Dimasukkan ke Minuman

Merasa semua akan berjalan lancar, Asmawati melanjutkan aktivitas seperti biasa. 

Dia pergi mengaji sekitar pukul 13.30 WIB dan baru pulang sekitar pukul 15.30 WIB. 

"Saat pulang karena tidak melihat anak saya, lalu saya menanyakan keberadaan dia kepada RK," katanya. 

Tetapi saat itu, sambung Asmawati, RK mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.

"Karena panik saya cari pak hingga keluarga rumah, tetapi ketika saya kembali ke rumah, RK ini sudah tidak ada lagi kabur," katanya. 

Masih panik mencari, Asmawati dibuat panik saat saksi berinisial YD menunjukkan pesan WhatsApp yang didapatnya dari RK.

Di pesan itu RK mengatakan tidak perlu mencari korban, karena remaja itu berada di belakang lemari. 

"Ketika didapati anak saya ditemukan di belakang lemari pakaian dalam keadaan sudah meninggal," ungkapnya. 

Sempat dibawa ke RSUD Bari, jenazah korban kemudian dipindahkan ke RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk dilakukan visum.

Keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang

Sementara, Pawas Polsek SU I Palembang AKP Usman mengatakan setelah menerima laporan warga adanya penemuan mayat perempuan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.

“Kita datangi TKP dan membawa korban ke rumah sakit. Dari informasi pihak keluarga, korban sempat meminum jamu yang diberikan oleh kakak iparnya. Saat ini masih kita lakukan penyelidikan terkait meninggalnya korban,” katanya. 

Hasil Autopsi

Dokter forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Moh Hasan Palembang mengungkap ada kondisi tak biasa di paru-paru remaja yang tewas usai menerima tantangan minum jamu dari kakak ipar, Rabu (18/12/2024) malam. 

Baca juga: Pembunuh Sopir Taksi asal Karanganyar Ungkap Alasan Meracun Korban dengan Potas

Saat ditemui, dr Indra Nasution mengatakan, mengenai adanya kandungan racun atau sejenisnya belum bisa dipastikan sebab menunggu hasil lab pemeriksaan toksikologi dan patologi anatomi.

"Tadi kami melakukan pemeriksaan toksikologi dan patologi anatomi. Soal dugaan adanya racun tunggu hasil pemeriksaan Lab, apa yang ada di organ dalamnya kami kirim ke lab," ujar dokter Indra usai melakukan autopsi, Kamis (19/12/2024).

Tampak dari luar, ada luka lecet di wajah korban yang seperti bekas kekerasan benda tumpul namun tak bisa dipastikan apakah akibat korban terjatuh atau ada yang melakukan kekerasan.

Kemudian pada bibir korban terlihat membiru, menandakan korban meninggal dikarenakan kehabisan oksigen.

"Bibirnya biru menandakan kurang oksigen, " ujarnya.

Lalu pada organ bagian dalam ditemukan kelainan seperti paru-paru yang menurutnya tidak biasa.

Selain paru-paru tidak ada perubahan bentuk pada organ dalam yang lain.

"Paru-parunya tidak seperti biasa, lalu kantung lambungnya ketika diperiksa penuh berisi sisa makanan. Makanya untuk dugaan (keracunan) itu kita belum tahu, menunggu hasil lab, " tandasnya

 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Ayah Mertua Sebut Rika Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Dicampur Racun Ikan, Korban Masih 13 Tahun


Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan