Cara Penculik Bilqis Tipu Suku Anak Dalam: Akui Punya Surat Resmi, Minta Uang Ganti Adopsi Rp85 Juta

Ringkasan Berita:

• Pelaku menitipkan Bilqis ke Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin, bernama Ngerikai dan Begendang dengan berbagai alasan.
• Ketika itu, Mery Ana datang membawa seorang anak kepada pasangan Begendang dan Ngerikai untuk diadopsi.
• Mery Ana meminta uang ganti adopsi Bilqis selama perawatan yakni senilai Rp85 juta. 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa penculikan Bilqis Ramdhani (4) masih menjadi perbincangan publik.

Bilqis Ramdhani menjadi korban penculikan di Taman Pakui Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/11/2025).

Setelah itu, Bilqis ditemukan di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi, Sabtu (8/11/2025).

Polisi telah menetapkan empat orang sebagai tersangka, yakni SY (30), NH (29), MA (42), dan AS (36).

Mereka ditangkap di lokasi berbeda dan kini ditahan di Mapolrestabes Makassar.

Pelaku sempat membawa Bilqis ke Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi.

Jarak Desa Mentawak dengan Bangko yang merupakan pusat Kabupaten Merangin sekira 10 km.

Sementara jarak Bangko ke Kota Jambi yang merupakan daerah pusat Provinsi Jambi sekira 250 km dengan jarak tempuh 5,5 jam.

Kemudian, pelaku menitipkan Bilqis ke Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin, bernama Ngerikai dan Begendang dengan berbagai alasan.

Kini terungkap cara sindikat penculik Bilqis menipu Suku Anak Dalam.

Diberitakan TribunJambi.com, penculik yang bernama Mery Ana (MA) mendatangi warga Suku Anak Dalam (SAD) kelompok Sikar bernama Begendang dan istrinya, Ngerikai.

Baca juga: Cerita Bilqis Selama di Perkampungan Adat Jambi saat Diculik: Makan Mi hingga Lihat Banyak Anjing

Tokoh SAD bernama Temengung Sikar mengatakan, Bilqis ditemukan di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, bersama Begendang dan Ngerikai, yang merupakan anak dari Temengung Sikar.

Ketika itu, Mery Ana datang membawa seorang anak kepada pasangan Begendang dan Ngerikai untuk diadopsi.

Namun, hal itu awalnya tanpa sepengetahuan Temengung Sikar.