Kamis, 4 September 2025

Istri Budianto Sitepu Ungkap Kondisi Suaminya yang Tewas Dianiaya Polisi: Muka Lebam, Gigi Rontok

Dumaria Simangunsong menceritakan kronologi suaminya, Budianto Sitepu, tewas usai dihajar sejumlah personel kepolisian dari Polrestabes Medan.

TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN
Dumaria Simangunsong menangis setelah suaminya yang ditahan Polrestabes Medan ditemukan jadi mayat di RS Bhayangkara, Kamis (26/12/2024) (TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN) 

"Karena selalu memohon, akhirnya ibu (keluarga Ipda Imanuel Dachi) itu bilang, kalau mau jumpai bapak tanggal 26."

"Saya tanya jam berapa, jam 7. Pagi-pagi saya ke sana, sampai di Poltabes, saya tanya sama piket mau besuk. Kata mereka suaminya saya diopname," ucapnya.

Berbekal kabar tersebut, Dumaria bergegas meninggalkan Polrestabes Medan dan langsung mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Medan. 

Namun, sampai di sana dirinya tak diizinkan untuk menjenguk suaminya.

"Kami minta tolong dipertemukan, mereka bilang suami saya di ruang ICU, saya nangis sejadi-jadinya." 

"Saya minta tolong, suami saya bukan pembunuh, pemerkosaan, teroris," ungkapnya.

Tak lama berselang, petugas rumah sakit membawa jenazah dan itu ternyata adalah suami Dumaria. Melihat suaminya sudah menjadi jenazah, Dumaria syok.

"Tanpa sengaja lewat mayat di situ, saya lihat ternyata suami saya. Saya tahu suami saya sudah meninggal dunia, saya bingung ke mana saya harus adukan," ujarnya.

Ia mengaku sampai sekarang tak tahu alasan suaminya ditangkap oleh anggota Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba.

"Sepucuk surat saya tidak terima," ucap Dumaria.

Lebih lanjut, Dumaria membeberkan kondisi suaminya saat dibawa ke rumah duka.

"Setelah saya melihat kondisi suami saya tidak wajar. Sekujur muka semua lebam, gigi rontok, banyak ada luka di mana-mana, di kaki ada luka," terangnya.

7 Personel Masuk Patsus

Imbas kasus ini, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arief Setyawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota.

Ipda Imanuel Dachi dan enam anggotanya terlibat kasus penganiayaan ini lantas masuk penempatan khusus (patsus).

"Kami sudah melakukan pemeriksaan anggota secara internal, personel yang melakukan penangkapan pada saat itu, untuk melakukan upaya paksa pada saat itu," kata Gidion, Jumat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan