Selasa, 9 September 2025

Duduk Perkara Konflik Pemuda Pancasila vs GRIB di Blora Jateng

Ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya bentrok pada Selasa (14/1/2025).

Iqbal/Tribunjateng
Kondisi mobil doreng milik ormas Pemuda Pancasila yang rusak, Selasa (14/1/2025). Bentrokan terjadi antara Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yakni Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya bentrok pada Selasa (14/1/2025).

Bentrokan Pemuda Pancasila dan GRIB terjadi di traffic light perempatan Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora.

Diwartakan Tribun Jateng, Ketua RT setempat, Sigit, mengatakan kejadian di Kelurahan Karangjati itu berawal saat mobil Pemuda Pancasila berhenti di lampu merah.

Kemudian, diduga anggota GRIB Jaya mengadang mobil itu.

"Kayaknya mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di bangjo karena lampu merah, kebetulan kepergok sama kelompoknya GRIB dari selatan, terus dimassa," ungkap Sigit, Selasa.

Seorang anggota Pemuda Pancasila disebut dikeroyok.

Korban mengalami luka di kepala.

"Ndelalah (kebetulan) ada satu (anggota PP) yang tidak bisa lari, dimassa (dihajar), dihantam batu kepalanya, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras," jelasnya.

Kondisi mobil doreng milik ormas Pemuda Pancasila yang rusak, Selasa (14/1/2025).
Kondisi mobil doreng milik ormas Pemuda Pancasila yang rusak, Selasa (14/1/2025). (Tribun Jateng/M Iqbal Shukri)

Mobil Pemuda Pancasila bernomor polisi B 1728 UZM juga mengalami kerusakan.

Sejumlah orang juga mengalami luka.

Baca juga: Bentrok Ormas Pemuda Pancasila vs GRIB Jaya di Blora: Ada Korban Luka, Mobil Loreng & 3 Motor Rusak

Pemuda Pancasila Tolak Kehadiran GRIB Jaya di Blora

Diketahui, sehari sebelumnya, Ormas Pemuda Pancasila Blora menggeruduk kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GRIB Jaya yang berada di wilayah Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Senin (13/1/2025) sore.

Dikutip dari Tribun Jateng, puluhan anggota Pemuda Pancasila datang dengan membawa sejumlah mobil dan truk. 

Mereka menolak adanya Ormas GRIB Jaya di Blora.

Bahkan personel polisi juga tampak berjaga-jaga di area Markas GRIB Jaya, agar tidak terjadi bentrokan antar ormas.

Sekaligus agar arus lalulintas di sekitar tidak terganggu.

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila, Munaji mengatakan pihaknya tidak suka adanya GRIB di Kabupaten Blora.

"Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada pasti akan berurusan dengan kita," jelasnya, Senin.

Munaji menilai bahwa keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal. Dia mengatakan bahwa banyak anggota GRIB Jaya meresahkan masyarakat. 

"Kalau mau kepingen jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman seperti itu. Itu saya sampaikan."

"Ini Blora. Kalau menjadi organisasi tolong kepentingan masyarakat diutamakan, jangan kepentingan perut sendiri," ujarnya.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Blora, Munaji.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Blora, Munaji. (Kolase Tribunnews)

Munaji menegaskan dia menolak adanya GRIB Jaya di Blora.

Ia juga mengancam kalau ada GRIB Jaya akan berurusan dengan ormas Pemuda Pancasila.

"Sekali lagi pesan saya, jangan ada GRIB keluar Blora. Kalau keluar saya sikat, urusan dengan Pemuda Pancasila. Ini Blora mas, tidak sekonyong-konyong koder."

"Kita juga ucapkan terimakasih kepada jajaran TNI dan Polri, sehingga kegiatan ini bisa kondusif, kita juga tidak akan terjadinya anarkis, tidak akan terjadi di sini. Jangan ada berdirinya GRIB di Kabupaten Blora ini. Itu yang kita minta," tambahnya.

Tanggapan GRIB Jaya

Sementara itu, Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto membantah soal legalitas GRIB Jaya.

Menurutnya, ormas yang ia pimpin sudah legal.

"Ya kalau menurut saya pribadi saya nggak tahu kok, jelas legalitas saya juga jelas. Lha mau dibubarkan atas dasar apa?"

"Ini kan sebuah organisasi sudah jelas, ilegal jelas, jelas semuanya. Bahkan kita diakui secara nasional," jelasnya.

Sugiyanto menambahkan, sudah tiga bulan GRIB Jaya ada di Blora dan memiliki sekitar 750 anggota. 

Sugiyanto merasa heran dengan ormas Pemuda Pancasila yang tidak ingin GRIB Jaya berada di Blora.

Dia juga tidak terpancing atas kedatangan ormas Pemuda Pancasila.

"Visi misi dari sana (Pemuda Pancasila) untuk ke sini saya juga tidak tahu. Mau membubarkan dasarnya apa saya juga ndak tahu."

"Makanya anggota ya silent-silent aja. Jadi untuk anggota saya sementara tidak akan terpancing itu. Karena itu hanya membuat keributan saja. (Legalitas) Resmi, semuanya 100 persen sudah ada," jelasnya.

Terkait anggapan mafia pupuk, Sugiyanto membantah.

Dia meminta bukti ketika dituduh menjadi mafia pupuk.

Dia mengaku hanya berjualan pupuk non-subsidi.

"Memang saya jual pupuk non-subsidi kok. Memang saya jual pupuk, kan dia gak tahu. Lha apa bisa membuktikan kalau saya itu mafia pupuk, dari mana?"

"Tolong lah ada bukti satupun, memang saya ndak kok," paparnya.

Tanggapan Polisi

Sementara itu pihak kepolisian telah memberikan pernyataan terkait bentrok antara Ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Blora, Selasa (14/1/2025).

Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, mengatakan saat ini jajaran dari Polres Blora tengah mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.

"Untuk sementara rekan-rekan kami masih mengumpulkan informasi yang masuk dari masyarakat, kemudian untuk kejadian di beberapa titik masih dalam tahap penyelidikan."

"Apabila sudah ada titik terang terkait kejadian tersebut, kami akan secepatnya memberikan informasi ke awak media," katanya, saat dikonfirmasi, Selasa malam.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Markas GRIB di Blora Digeruduk Puluhan Anggota Ormas Pemuda Pancasila, Ini Duduk Perkaranya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunJateng.com/M Iqbal Shukri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan