Berawal dari Penemuan Tulang-Jejak Kaki, Zainudin Ternyata Dimangsa Harimau, Jasadnya Tak Utuh Lagi
Zainudin, warga Batu Brak, Lampung Barat ditemukan tewas dimangsa harimau. Bagian tubuhnya ditemukan di sejumlah lokasi.
Penulis:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Zainudin, warga Batu Brak, Lampung Barat dilaporkan hilang sejak Minggu (19/1/2025).
Namun belakangan Zainudin ditemukan tewas dimangsa harimau.
Bagian tubuhnya tak utuh lagi dan ditemukan di sejumlah tempat.
Kepala Resor TNBBS Suoh Lampung Barat, Sulki mengatakan, korban diketahui hilang sebelum ada dugaan diserang harimau.
Baca juga: Kronologis Pencari Rumput Tewas Diterkam Harimau di Mukomuko Bengkulu, Kondisi Korban Memprihatinkan
"Hari Selasa pukul 18.00 WIB, ada laporan warga hilang atas nama Zainudin alias Pon di kebun miliknya di Talang Kubu Balak," kata Kares TNBBS Suoh Lampung Barat, Sulki dikutip dari TribunLampung.com.
Selang beberapa hari kemudian pihaknya mendapat informasi bahwa korban diserang harimau di kebun miliknya yang berlokasi di Talang Kubu Balak, Pekon Kegeringan, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat.
"Kemudian kami mendapat laporan dari Kepala Dusun Melebui Balak Pekon Tembelang, ada warga yang meninggal diserang harimau," ujarnya.
Bagaimana Zainudin akhirnya ditemukan setelah 4 hari hilang?
Berikut kronologis peristiwa hilangnya Zainudin hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas dikutip dari TribunLampung.com.
Awal Mula Zainudin Hilang hingga Jasadnya Ditemukan
Kepala Resor TNBBS Suoh Sulki mengatakan, Zainudin sudah dilaporkan hilang sejak Minggu (19/1/2025) lalu.
Dua hari kemudian tepatnya Selasa (21/1/2025) sekira pukul 16.00 WIB, kakak korban bernama Romidin dibantu enam warga melakukan upaya pencarian.
Baca juga: Panji Selamat usai Diterkam Harimau di Siak, Terima 89 Jahitan di Kepala
Sesampainya di rumah Zainudin, Romidin melihat rumah Zainudin kosong dan menemukan nasi yang masih banyak.
Saat itu mereka menemukan tulang tangan manusia dan jejak harimau di kebun milik Zainudin.
"Di sekitar kebun Zainudin ditemukan tangki semprot dan cangkul. Ditemukan juga jejak kaki yang diperkirakan harimau," ungkapnya.
"Mereka juga menemukan celana korban diikuti jejak menuju belukar dan ditemukan golok serta tas berikut hp korban," sambungnya.

Tidak jauh dari tas, ditemukan tulang tangan manusia yang diperkirakan merupakan tulang dari korban Zainudin.
Sekitar pukul 17.30 WIB, kakak korban dan warga memutuskan kembali untuk meminta bantuan guna melanjutkan pencarian jasad korban.
Menurut Sulki, lokasi korban hilang berada di Taman Nasional Bukit Barusan Selatan (TNBBS), tepatnya koordinat 48M 413337 9433057 Talang Kubu Balak, Dusun Way Lipu, Pekon Kegeringan, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat.
Baca juga: Viral Harimau Sumatera Masuk ke Area Masjid di Solok, Sudah 4 Kali Terjadi, BKSDA: Terganggu Warga
Jenazah Zainudin akan Dimakamkan di Jawa
Camat Batu Brak Ruspel Gultom membenarkan penemuan tersebut.
"Jasad korban sudah berhasil dievakuasi dan akan segera dimakamkan oleh keluarganya di Jawa. Sisa potongan jasad korban berhasil ditemukan di lokasi yang tidak jauh dari kebun garapannya sendiri," ucap Ruspel, Rabu.
Ruspel menyebutkan, ada sekitar 40 personel satgas yang membantu mengevakuasi jasad korban.
Mereka terdiri dari TNI, Polri, TNBBS, RAPI, BPBD, satgas pekon, dan warga.
"Jam 10 tim bergerak menuju lokasi. Jam 12.10 jasad korban ditemukan, dan sekitar jam dua (siang) jasad tiba di rumah. Kemudian jasad langsung dibawa ke Puskesmas Batu Brak untuk dilakukan diautopsi dan langsung dibawa ke Jawa untuk dimakamkan," pungkasnya.
Langkah Strategis Kapolres Menjaga Keselamatan Warga
Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra mengunjungi pos pantau Satwa liar, Rabu (22/1/2025).
Kunjungan kapolres untuk memastikan pengawasan terhadap keberadaan harimau Sumatera yang masih berkeliaran di sekitar pemukiman warga.
Kapolres memberikan arahan kepada personel Polres Pesisir Barat, Polisi Kehutanan (Polhut), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta tokoh masyarakat setempat.
"Arahan ini difokuskan pada langkah-langkah strategis untuk menjaga keselamatan masyarakat sekaligus melindungi satwa liar yang dilindungi undang-undang," ungkapnya.
Menurut kapolres, peran aktif masyarakat dan kerja sama dari berbagai pihak sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam serta meminimalkan potensi konflik.
Pihaknya mengimbau warga agar selalu waspada dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar permukiman.
Kapolres juga menekankan pentingnya sinergitas antara aparat kepolisian, BKSDA, dan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang cara-cara aman untuk menghindari konflik dengan satwa liar menjadi bagian dari prioritas dalam upaya ini.
"Kami berharap masyarakat lebih memahami pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan, termasuk dengan satwa liar. Hal ini akan menciptakan situasi yang aman bagi semua pihak, baik manusia maupun alam," tandasnya.
Sumber: (Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra/Saidal Arif)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Tulang Tangan Manusia dan Jejak Harimau Ditemukan di Kebun Warga Lampung Barat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.