Longsor di Pekalongan
Ada Potensi Ditemukan Lagi Korban Longsor di Dekat Penemuan Jasad Diyatno, Posisinya Tertutup Tembok
Di lokasi tidak jauh dari penemuan jasad Diyatno ada potensi ditemukan lagi satu korban longsor di Pekalongan.
Penulis:
Dewi Agustina
Tak hanya Fikar, seorang lainnya Sarya warga Desa Dororejo, Kecamatan Doro juga ditemukan dalam keadaan selamat.
Fikar ditemukan pada Rabu (22/12025) sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Tragedi Longsor Pekalongan: Bayi Abiyan Ditemukan Tanpa Nyawa, Paman Menangis Histeris
Sementara itu, Sarya ditemukan pada siang pada hari yang sama, pukul 14.00 WIB.
Sarya dalam kondisi sehat di Desa Gumelem.
Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, mengungkapkan salah satu dari mereka merupakan seorang survivor.
"Bahkan survivor Fikar yang selamat dari longsor ternyata tidak langsung pulang, namun ikut melakukan evakuasi di sisi yang berbeda," kata Budiono dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/1/2025).
Teknologi Modifikasi Cuaca
Sementara itu mulai Kamis (23/1/2025) kemarin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengoperasikan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk melakukan proses pencarian korban longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Teknologi Modifikasi Cuaca digunakan untuk mempermudah tim gabungan dalam proses pencarian korban longsor.
Kepala BNPB, Suharyanto mengatakan, TMC digunakan lantaran selama dua hari tim kesulitan dalam proses pencarian korban.
Hal ini disebabkan karena kondisi cuaca belum bersahabat dan alat berat juga sulit menjangkau lokasi longsor di Petungkriyono Pekalongan.
Menurut Suharyanto, permintaan operasi TMC diajukan oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana.
TMC juga dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya bencana susulan di wilayah tersebut.
Khusus di Pekalongan, TMC akan dilakukan mulai Kamis, 23 Januari 2025 hingga sepekan ke depan.
"Ini kami mulai laksanakan operasi modifikasi cuaca di Pekalongan. Satu-dua hari sampai sepekan ke depan agar tidak terjadi cuaca ekstrem, sehingga pencarian tidak terganggu," kata Suharyanto seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (23/1/2025).
Menurutnya, salah satu kendala pencarian korban hilang adalah faktor cuaca.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.