Jumat, 3 Oktober 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

Misteri Mobil Uswatun Khasanah Terungkap: Dijual Antok usai Mutilasi Korban, Dibeli Warga Kediri

Keberadaan mobil milik Uswatun Khasanah akhirnya terungkap. Ternyata, Antok masih sempat menjual mobil korban secara online. Pembelinya orang Kediri.

Surya.co.id/TribunJatim.com Febrianto Ramadani dan Luhur Pambudi, Carousell
Keberadaan mobil milik Uswatun Khasanah akhirnya terungkap. Ternyata, Antok masih sempat menjual mobil korban secara online. Pembelinya orang Kediri. 

TRIBUNNEWS.COM - Misteri keberadaan mobil Uswatun Khasanah alias Ana (29), korban pembunuhan disertai mutilasi yang jasadnya ditemukan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, akhirnya terungkap.

Sebagai informasi, mobil Ana yang bermerek Suzuki Ertiga berwarna putih sempat terlihat dikendarai korban pada Minggu (19/1/2025).

Adapun sosok yang melihat adalah penjaga kos korban di Kelurahan Kenayan, Tulungagung, Aan.

"Itu juga mobil masih kredit. Setelah itu belum (terlihat) pulang (ke kos) lagi," ungkap Aan, Sabtu (25/1/2025), dikutip dari Surya Malang.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Dusun kampung halaman korban di Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, bernama Nahroni.

Dia mengatakan korban memang memiliki mobil bermerek Suzuki Ertiga.

Setelah korban ditemukan tewas, kata Nahroni, pihak keluarga tidak mengetahui keberadaan mobil korban.

"Setahu saya keberadaan mobil ini belum diketahui. Di kosnya di Tulungagung juga tidak ada. Di rumah orang tuanya di sini juga tidak ada," kata Nahroni.

Nahroni mengatakan mobil tersebut biasanya digunakan Ana untuk pulang ke kampung halaman setiap minggunya.

Baca juga: Tabiat Rohmad Bohongi Uswatun Khasanah, Emosi Mutilasi karena Anak Perempuan Didoakan Jadi PSK

Biasanya, saat di Blitar, korban menjenguk kedua anaknya yang tinggal bersama sang nenek buyut di Desa Slorok, Kecamatan Garum.

"Mobil itu yang ia gunakan untuk mondar-mandir Tulungagung-Blitar. Hampir setiap satu pekan sekali dia pulang ke Blitar," ujarnya.

Mobil Ana Dijual Antok usai Memutilasi Dirinya, Dibeli Orang Kediri

Setelah menjadi misteri, akhirnya terungkaplah keberadaan mobil Suzuki Ertiga milik Ana tersebut.

Ternyata, mobil Ana tersebut dijual oleh tersangka Rochmat Tri Hartanto alias Antok (33) setelah membunuh dan memutilasi dirinya.

Hal ini diungkapkan oleh Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025).

Adapun mobil tersebut turut disita oleh polisi beserta dengan barang bukti lainnya.

"Ada mobil Ertiga (disita), itu punya korban yang sempat dijual (Antok)," kata Farman.

Setelah mobil Ana dijual, hasil penjualannya itu digunakan Antok untuk membeli mobil lainnya bermerek Toyota Vios yang juga turut disita.

"Kemudian, kita menyita ada (mobil) Vios. Vios itu (hasil) penjualan dari Ertiga," katanya.

Farman menuturkan mobil Ana tersebut dibeli oleh seorang warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Adapun pembeli tersebut juga telah dimintai keterangannya oleh polisi. Sementara, Antok menjual mobil Ana itu dengan cara mengiklankannya di media sosial (medsos).

Terkait hal tersebut, Farman mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan apakah Antok menjual mobil Ana lewat grup penadah mobil curian atau bukan.

"Memang, penjualan dilakukan melalui media online. Sedang kami dalami. Apakah ini grup tertentu terkait hasil tindak pidana atau memang jual beli mobil seperti biasanya," jelasnya.

Cara Antok Bunuh dan Mutilasi Ana, Dicekik Dulu di Hotel Kediri

Foto korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Ngawi, Uswatun Khasanah (kiri). Kamar 301 Hotel Adisurya Kediri, diduga jadi TKP eksekusi korban (tengah). Tampang pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah (kanan).
Foto korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Ngawi, Uswatun Khasanah (kiri). Kamar 301 Hotel Adisurya Kediri, diduga jadi TKP eksekusi korban (tengah). Tampang pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah (kanan). (TribunJatim.com dan SuryaMalang.com/Isya Anshori, Luhur Pambudi, dan Febrianto Ramadani)

Pada kesempatan yang sama, Farman juga membeberkan cara Antok membunuh dan memutilasi Ana.

Adapun rangkaian peristiwa pembunuhan disertai dengan mutilasi ini berawal dari pertemuan mereka di salah satu hotel di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (19/1/2025).

Sebelum pertemuan tersebut terjadi, Farman mengatakan Antok memang sudah berencana untuk membunuh Ana sejak jauh hari.

"Perlu kami sampaikan kejadian sebenarnya sudah direncanakan pelaku jauh hari. Itu mengapa pelaku mengajak bertemu korban di hotel di wilayah Kediri," kata Farman.

Lalu, pada pertemuan tersebut, Farman mengatakan pelaku dan korban sempat cekcok.

Pada saat cekcok tersebut, Antok sempat mencekik Ana hingga tewas.

"Tanggal 19 mulai check-in malam, lalu berdasarkan pengakuan (pelaku) ada percekcokan dan terjadi korban dicekik oleh yang bersangkutan (pelaku) sehingga meninggal dunia," kata Farman.

Namun, tewasnya Ana membuat Antok panik dan berujung dirinya berencana untuk memutilasi korban.

Farman mengungkapkan tersangka memutilasi korban pada Senin (20/1/2025) dini hari.

Adapun seluruh alat untuk disiapkan oleh Antok seperti koper merah yang diambil dari rumahnya serta pisau yang dibelinya di suatu tempat.

"Caranya pertama menyiapkan koper, diambil di rumah, kemudian menyiapkan beberapa barang yang dibutuhkan. Plastik, lakban, pisau. Pisau beli di salah satu tempat," kata Farman.

Motif Sakit Hati: Cemburu hingga Tak Terima dengan Ucapan Korban

Farman juga mengungkap motif dari Antok sampai tega dan nekat membunuh serta memutilasi Ana.

Adapun motifnya yaitu pelaku cemburu dan menuduh korban memasukkan laki-laki lain di kosnya.

"Motifnya sakit hati dan cemburu karena korban ini pernah memasukkan laki-laki lain di kos korban," kata Farman.

Selain itu, Farman juga menyebut pelaku kesal karena korban kerap meminta uang kepadanya.

"Sehingga saat pertemuan di hotel di Kediri, memang pelaku sempat menyiapkan uang Rp1 juta untuk korban," katanya.

Selain itu, Farman juga menyebut Antok sakit hati karena Ana sempat mendoakan anaknya untuk menjadi pekerja seks komersial (PSK).

"Bahwa korban pernah berucap kepada tersangka bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar, anaknya ini akan menjadi PSK. Itu juga membuat pelaku sakit hati," jelasnya.

Ucapan lainnya yang membuat sakit hati adalah karena Ana sempat mengatakan agar Antok menghilangkan nyawa anak keduanya.

"Korban ini tidak terima karena pelaku punya anak yang kedua. Sehingga korban sempat melontarkan agar menghilangkan anak keduanya (pelaku).

Sebagian artikel telah tayang di Surya Malang dengan judul "UPDATE Mutilasi Ngawi, Pekerjaan Uswatun Khasanah Sebenarnya Pemandu Lagu Lepas"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Pravitri)(Surya Malang/David Yohanes)

Artikel lain terkait Mayat dalam Koper di Ngawi 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved