Rabu, 3 September 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

Ucapan Uswatun Khasanah yang Buat Rochmat Bunuh dan Mutilasi Korban: Doakan Anak Pelaku Jadi PSK

Doa Uswatun kepada anak Rochmat agar menjadi PSK menjadi salah satu motif dirinya dibunuh hingga dimutilasi oleh tersangka.

|
Kola
RTH alias A (33) tersangka pelaku mutilasi terhadap Uswatun Khasanah yang potongan jasadnya ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, smentara ditahan di Polda Jatim setelah dia berhasil ditangkap di Madiun, Minggu, 26 Januari 2025. foto kanan: rekaman CCTV menunjukkan RTH saat mengangkat koper merah berisi potongan tubuh Uswatun di Hotel Adisurya, Kediri. Doa Uswatun kepada anak Rochmat agar menjadi PSK menjadi salah satu motif dirinya dibunuh hingga dimutilasi oleh tersangka. 

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jatim membeberkan motif Rochmat Tri Hartanto (RTH) alias A (33) tega membunuh serta memutilasi Uswatun Khasanah (29).

Adapun salah satu motif utamanya adalah terkait ucapan Uswatun Khasanah atau Ana kepada anak Rochmat.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman mengatakan ada dua ucapan Ana kepada anak Rochmat yang membuat pelaku sakit hati.

Pertama, Ana mendoakan anak Rochmat agar menjadi pekerja seks komersial (PSK).

"Bahwa korban pernah berucap kepada tersangka bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar, anaknya (pelaku) ini akan menjadi PSK. Itu juga membuat pelaku sakit hati," katanya dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025), dikutip dari akun Instagram @poldajatim.

Kedua, Farman juga menyebut Ana sempat meminta Rochmat agar anak pelaku dihilangkan nyawanya saja.

Farman mengatakan ucapan tersebut terlontar dari Ana karena korban tidak terima Rochmat memiliki anak lagi.

"Korban ini tidak terima karena pelaku punya anak yang kedua sehingga korban sempat melontarkan agar menghilangkan anak keduanya (pelaku)," katanya.

Baca juga: 4 Fakta Baru Rochmat Bunuh dan Mutilasi Uswatun Khasanah: Motif Sakit Hati hingga Sudah Direncana

Ketiga, ada motif asmara yang membuat Rochmat tega membunuh dan memutilasi Ana.

Adapun motif asmara yang dimaksud adalah pelaku mengaku sempat memergoki korban pernah memasukkan laki-laki lain ke dalam kos.

"Motifnya sakit hati dan cemburu karena korban ini pernah memasukkan laki-laki lain di kos korban," kata Farman.

Terakhir, Rochmat juga kesal dengan kebiasaan Ana yang kerap meminta uang kepadanya.

Sebelum dibunuh dan dimutilasi, pelaku memang sempat bertemu dengan Ana untuk menyerahkan uang sebesar Rp1 juta.

"Sehingga saat pertemuan di hotel di Kediri pada tanggal 19, memang tersangka sempat menyiapkan uang Rp1 juta untuk diberikan kepada korban," katanya.

Cara Rochmat Bunuh dan Mutilasi Ana, Dicekik Dulu di Hotel Kediri

Pada kesempatan yang sama, Farman juga membeberkan cara Rochmat membunuh dan memutilasi Ana.

Adapun rangkaian peristiwa pembunuhan disertai dengan mutilasi ini berawal dari pertemuan mereka di salah satu hotel di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (19/1/2025).

Sebelum pertemuan tersebut terjadi, Farman mengatakan Rochmat memang sudah berencana untuk membunuh Ana sejak jauh hari.

"Perlu kami sampaikan kejadian sebenarnya sudah direncanakan pelaku jauh hari. Itu mengapa pelaku mengajak bertemu korban di hotel di wilayah Kediri," kata Farman.

Lalu, pada pertemuan tersebut, Farman mengatakan pelaku dan korban sempat cekcok.

Pada saat cekcok tersebut, Rochmat sempat mencekik Ana hingga tewas.

"Tanggal 19 mulai check-in malam, lalu berdasarkan pengakuan (pelaku) ada percekcokan dan terjadi korban dicekik oleh yang bersangkutan (pelaku) sehingga meninggal dunia," kata Farman.

Baca juga: Satu Permintaan Uswatun ke Antok yang Tak Kunjung Dituruti, Pernah Labrak Istri Sah Pelaku

Namun, tewasnya Ana membuat Rochmat panik dan berujung dirinya berencana untuk memutilasi korban.

Farman mengungkapkan tersangka memutilasi korban pada Senin (20/1/2025) dini hari.

Adapun seluruh alat untuk disiapkan oleh Rochmat seperti koper merah yang diambil dari rumahnya serta pisau yang dibelinya di suatu tempat.

"Caranya pertama menyiapkan koper, diambil di rumah, kemudian menyiapkan beberapa barang yang dibutuhkan. Plastik, lakban, pisau. Pisau beli di salah satu tempat," kata Farman.

Aksi Rochmat Dibantu Kerabatnya

Tersangka RTH saat digelandang ke Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Minggu (26/1/2025) malam. (tribunjatim.com/ luhur pambudi)
Tersangka RTH saat digelandang ke Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Minggu (26/1/2025) malam. (tribunjatim.com/ luhur pambudi) (TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI)

Farman juga mengungkapkan aksi Rochmat turut dibantu kerabatnya. Adapun sosok kerabat tersangka sempat terekam CCTV milik hotel yang menjadi lokasi pembunuhan dan mutilasi terhadap Ana.

Adapun peran kerabat Rochmat adalah untuk membantu dirinya mencarikan tempat persembunyian.

"Berdasarkan CCTV ada dua orang di situ. Dua orang disitu adalah satu tersangka yaitu RTH dan yang satu lagi sudah kita amankan dan sudah kita periksa untuk mendapati peran dari yang bersangkutan," jelasnya.

"Karena hasil pemeriksaan sementara, yang bersangkutan masih kerabat dari tersangka dimintai tolong untuk nge-drop tersangka ini ke rumah neneknya di Tulungagung, rumah kosong," sambung Farman.

Potongan Tubuh Ana Sempat Dibawa Rochmat ke Rumah Neneknya di Tulungagung

Farman juga mengungkapkan Rochmat sempat membawa potongan tubuh Ana yang berada di koper merah ke rumah kosong milik neneknya di Tulungagung, Jawa Timur sebelum dibuang.

"Mayat ini sempat berada di berbagai tempat contohnya di rumah kosong di Tulungagung. Kemudian di tanggal 21 itu, dilakukan pembuangan tahap pertama. Lalu, pada tanggal 22, adalah pembuangan tahap kedua tautu kepala yang sempat terpental kembali ke dalam mobil saat dibuang," katanya.

Selanjutnya, Farman juga menyebut kepala Ana sempat terpental kembali ke dalam mobil Rochmat saat akan dibuang.

Namun, Rochmat tidak langsung membuang kembali kepala Ana tersebut tetapi lebih memilih untuk menyimpannya terlebih dahulu.

Pasalnya, ada pengendara sepeda motor di belakang mobil yang dikendarainya sehingga takut dicurigai.

"Mengapa tersangka tidak langsung membuang kepala yang terpental kembali ke dalam? Karena  pada waktu itu, di belakang mobil tersangka, ada sepeda motor sehingga dikhawatirkan dicurigai sehingga kepala itu sempat dibawa tersangka kembali dan dibuang lagi selanjutnya," kata Farman.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Mayat dalam Koper di Ngawi 

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan