Kamis, 4 September 2025

Kemensos Kirim Logistik untuk Korban Longsor di Mamuju Sulbar

Pemerintah Daerah Sulawesi Barat telah menurunkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup material longsor

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada Minggu malam (26/1/2025), menyebabkan terjadinya tanah longsor di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu 

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (26/1/2025) malam mengakibatkan tanah longsor di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu.

Longsor yang terjadi sekitar pukul 23.15 WITA tersebut mengakibatkan dua rumah tertimbun material, menewaskan empat orang dan melukai empat lainnya.

Korban meninggal dunia diidentifikasi sebagai Nurlela (24), Nasril (40), Aisyah (4), dan Salsabila (balita). 

Untuk korban luka-luka, yaitu Syahrul (50), Irawati (40), Fahri (30), dan Ajeng (13), telah mendapatkan penanganan medis di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju

Jenazah korban meninggal berhasil ditemukan setelah upaya pencarian intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Tagana Sulawesi Barat, dan relawan.

Medan lokasi longsor yang terjal dan sulit dijangkau menjadi tantangan besar bagi tim evakuasi. Jalan menuju lokasi hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer, di tengah kondisi hujan yang terus mengguyur dan membuat jalanan licin. 

Baca juga: Wanita Ngamuk karena Tak Kunjung Dinikahi di Mamuju Tengah, Aniaya Kekasih Pakai Pisau

Pemerintah Daerah Sulawesi Barat telah menurunkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup material longsor, namun proses pembersihan masih berlangsung.

Kondisi cuaca di Kabupaten Mamuju masih dilaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang meningkatkan risiko bencana susulan. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar lokasi diminta untuk tetap waspada.

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Kementerian Sosial bergerak cepat memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. 

“Begitu kami menerima laporan bencana, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja bahu-membahu dengan Dinas Sosial setempat untuk mengevakuasi korban, membersihkan material longsor, dan mendistribusikan bantuan darurat,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.

Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, tenda darurat, selimut, tikar, serta kebutuhan dasar lainnya untuk masyarakat terdampak.

Selain itu, layanan dukungan psikososial diberikan kepada para korban, khususnya anak-anak dan keluarga yang mengalami trauma akibat bencana. 

“Kami memastikan masyarakat tidak hanya menerima bantuan material, tetapi juga pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis dari tragedi ini,” kata Mensos.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Kementerian Sosial tidak hanya hadir dalam situasi darurat, tetapi juga akan terus mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan selesai. 

“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan hingga kondisi mereka pulih. Komitmen kami adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka tetap terjaga,” kata Mensos.

Kementerian Sosial mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan