Mayat dalam Koper di Ngawi
Fakta Pisau yang Dipakai Antok Mutilasi Uswatun Khasanah, 'Janggal' Tak Ada Jejak Darah
Pisau yang digunakan Antok untuk memutilasi jasad Uswatun Khasanah, ternyata tak ada jejak darah.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Diketahui, selain Antok, kerabatnya yang berinisial MAM juga turut diamankan karena diduga membantu pelaku membuang jasad korban.
Sebab, menurut rekaman CCTV hotel, MAM terlihat duduk di depan hotel saat Antok memasukkan koper merah berisi jasad Uswatun ke dalam mobil.
Kronologi Antok Bunuh Uswatun
Pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah diketahui sudah direncakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok karena didasari rasa cemburu dan sakit hati.
Antok diketahui sengaja mengajak bertemu Uswatun dan meminta dijemput di Terminal Gayatri, Kabupaten Tulungagung, Minggu (19/1/2025) sore.
Ia juga telah menyiapakan Rp1 juta sebagai iming-iming untuk Uswatun.
Baca juga: Pertemuan Terakhir Uswatun Khasanah dengan Keluarga, Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi
"(Pembunuhan) sudah direncanakan oleh pelaku jauh hari. Korban sering minta uang ke pelaku," jelas Kombes M Farman.
Setelah bertemu di Terminal Gayatri, Antok dan Uswatun menuju Kota Kediri dan check-in di sebuah hotel pada Minggu pukul 22.00 WIB.
Sesaat setelah check-in, keduanya terlibat cekcok, lalu Antok mencekik Uswatun hingga tewas.
"Kemudian (setelah check-in) terjadi percekcokan dan korban dicekik oleh tersangka sehingga meninggal dunia," kata Farman.
Setelahnya, Minggu pukul 23.30 WIB, Antok menghubungi kerabatnya, MAM, agar dibantu mengambil koper dan sejumlah barang di rumahnya di kawasan Desa Gombal, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.
Koper itu digunakan Antok untuk membuang jasad korban.
Di perjalanan kembali ke hotel, Antok ditemani MAM, sempat membeli pisau buah di minimarket yang diduga digunakan untuk memutilasi Uswatun.
"Koper tersebut diambil di rumah, kemudian menyiapkan beberapa barang seperti plastik, lakban, termasuk pisau yang dibeli di salah satu tempat," ungkap Farman.
"Kepala diupayakan masuk, tapi tidak cukup, kemudian dimutilasi kaki kanan, ulangi kaki kiri sampai batas paha, dimasukkan ternyata masih tidak cukup. Baru terakhir betis dimutilasi," imbuhnya.
Sehari setelah pembunuhan, Senin (20/1/2025), Antok diantar MAM, membawa jasad Uswatun ke rumah neneknya yang kosong di Desa Banaran, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.