Minggu, 24 Agustus 2025

Siswa SMP Terseret Ombak di Pantai Drini

Fakta Outing Class SMPN 7 Mojokerto yang Berujung Maut, Wali Murid Sempat Larang Anaknya Ikut

Sebanyak 4 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto tewas tenggelam saat outing class di Pantai Drini, Gunungkidul. Wali murid sempat larang anaknya ikut.

Kolase Tribunnews/Berbagai sumber
BUS SMPN 7 MOJOKERTO - Rombongan siswa SMPN 7 pulang ke Mojokerto usai mengikuti kegiatan outing class yang diselenggarakan sekolah dan tiba di Mojokerto, Selasa (28/1/2025) malam. Wali murid sempat larang anaknya ikut karena cuaca sedang ekstrem. 

TRIBUNNEWS.COM - Kegiatan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto, Jawa Timur yang digelar di Pantai Drini, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berujung duka.

Sebanyak 13 siswa terseret ombak pada Selasa (28/1/2025) pagi dan 9 di antaranya dapat diselamatkan.

Tim SAR telah mengevakuasi empat siswa yang tewas tenggelam dalam dua hari pencarian.

Identitas keempat korban meninggal yakni Alfian Aditya Pratama (13), Malfen Yusuf Adhi Dilaga (13), Bayhaki F (13) dan Rifky Yudha Pratama (13).

Seluruh siswa yang selamat telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Diketahui, kegiatan outing class di Panti Drini diikuti 257 siswa dan 16 pendamping.

Mereka berangkat dari Mojokerto, Jawa Timur pada Senin (27/1/2025) malam menggunakan lima bus pariwisata.

Rombongan tiba di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.

Setelah sarapan sejumlah siswa bermain air di sebelah barat jalur kapal Pantai Drini.

Para siswa yang berjumlah 13 orang terseret arus ke tengah dan tenggelam.

Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menyatakan kegiatan outing class SMPN 7 Mojokerto telah disosialisasikan ke wali murid.

Baca juga: Sosok Rifky, Siswa SMPN 7 Mojokerto yang Tewas Terseret Ombak di Pantai Drini

"Yang tidak kalah penting untuk siswa yang mengikuti sebanyak 257 siswa. Kegiatan outing class sudah di musyawarah internal dan komite sekolah," tuturnya, Selasa.

Ia menegaskan kegiatan outing class di gunung dan pantai akan dilarang agar peristiwa serupa tak terjadi.

"Tapi di daerah wisata khususnya pantai dan pegunungan, tentu (outing class) akan sangat kita batasi dan kemungkinan akan tidak kita izinkan," terangnya.

Ibu Malvein Yusuf Adh Dhuqa, Istiqomah, telah melarang anaknya mengikuti kegiatan outing class.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan