Minggu, 7 September 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

Antok Pembunuh dan Pemutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi Ternyata Psikopat Narsistik

Polisi ungkap hasil tes psikologi Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) sang pembunuh dan pemutilasi wanita dalam koper di Ngawi, Jawa Timur.

Penulis: Nina Yuniar
Tribun Jatim/Luhur Pambudi
MAYAT DALAM KOPER - Tersangka Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33), tersangka pembunuhan dan mutilasi terhadap kekasihnya, Uswatun Khasanah (29), digelandang ke Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025). Hasil tes psikolog yang dijalani Antok, tersangka kasus pembunuhan dan mutilasi jasad dalam koper di Ngawi, Jawa Timur ini menunjukkan bahwa Antok masuk kategori sebagai Psikopat Narsistik. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap hasil tes psikologi Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) tersangka kasus pembunuhan dan mutilasi jasad wanita dalam koper di Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

Sebagaimana diketahui, Antok dijadikan tersangka dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap sang kekasih Uswatun Khasanah (29), dan membuang potongan jasad korban di tiga kabupaten di Jatim.

Antok telah menjalani tes psikologi dan hasil menunjukkan bahwa tersangka memiliki kecenderungan rasa iba yang minim.

Tersangka Antok dikategorikan masuk dalam golongan psikopat narsistik.

"Kami lakukan tes psikologi terhadap pelaku. Didapati hasil tes oleh tim psikologi forensik, masuk dalam golongan psikopat narsistik. Secara keilmuan nanti kami hadirkan psikolognya menjelaskan soal ini," kata Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman di Gedung Bidhumas Mapolda Jatim, Senin (3/2/2025) dilansir dari Surya.co.id.

"Yang jelas, pada saat melakukan dia antisosial tidak punya perasaan iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan. Intinya kalau emosinya meledak ledak dan kurang iba," jelasnya.

Baca juga: 7 Pengakuan Pembunuh Wanita dalam Koper di Ngawi, Sakit Hati Diselingkuhi hingga Diminta Bercerai

Farman juga mengungkapkan bahwa kecenderungan psikologi Antok juga dapat tercermin pada temuan video CCTV yang menunjukkan pertemuan antara korban dan tersangka di sebuah restoran sebelum terjadi pembunuhan.

CCTV tersebut merupakan rekaman saat keduanya sedang makan malam di sebuah restoran kawasan Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kediri, beberapa jam, sebelum tersangka membunuh korban di sebuah kamar hotel di Kediri, Jatim pada MInggu (19/1/2025) malam.

"Pelaku melakukan dengan tenang, tanpa keraguan, tanpa rasa iba," ujar Farman.

Farman mengatakan bahwa hasil analisis dokter forensik yang meneliti kondisi potongan tubuh korban. 

Rupanya, bentuk potongan tubuh korban yang dibuat oleh tersangka cenderung berbentuk sayatan kecil. 

Temuan fakta tersebut memiliki kecocokan dengan alat potong yang dipakai tersangka memutilasi korban, yakni pisau dapur sepanjang 20 cm. 

"Beberapa waktu lalu kami sudah meminta dokter forensik, memang potongan pada tubuh korban, sayatannya kecil-kecil dan diperkirakan memakai pisau kecil, sejenis dengan BB yang kami sita," tandasnya.

Baca juga: Kisah Tragis Wanita dalam Koper di Ngawi: Hidupi 2 Anak dan Nenek, Kini Tewas di Tangan Kekasih

Diberitakan sebelumnya, Antok tega membunuh pacarnya itu karena motif sakit hati terhadap korban.

Berdasarkan pengakuan Antok, ia sakit hati dengan kelakuan korban yang diduga berselingkuh dengan pria lain dan mengolok-olok anak-anak tersangka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan