Minggu, 24 Agustus 2025

Viral Siswa SMAN 1 Mempawah Demo Guru Buntut Gagal Ikut SNBP, Desak Waka Kurikulum Disanksi Berat

Video yang memperlihatkan siswa SMAN 1 Mempawah demo buntut gagal ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025, viral.

Tribunpontianak.Co.Id/Ramadhan
VIRAL SISWA DEMO - Ratusan pelajar kelas XII SMA Negeri 1 Mempawah mendatangi sekolahnya yang berada di Jalan Raden Kusno, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (3/2/2025). Mereka kecewa karena gagal ikut SNBP 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), demo buntut gagal ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 pada Senin (3/2/2025), viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video demo diunggah sejumlah akun TikTok, seperti @kotamempawah.

Dalam rekaman, terlihat para siswa kompak mengenakan pakaian serba hitam sambil membawa atribut spanduk berisi pesan protes.

Demo diwarnai tangis air mata sejumlah siswa karena gagal ikut SNBP gegara kelalaian pihak sekolah SMAN 1 Mempawah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Febrini, tampak menemui siswa yang demo.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku bersalah atas kejadian tersebut.

Baca juga: Perbedaan Jalur SNBP dan SNBT pada SNPMB 2025

"Saya secara pribadi, saya meminta maaf kepada para siswa dan saya mengaku bersalah," katanya, dikutip dari video viral.

Febrini kemudian menguraikan ada kompensasi sebagai bentuk tanggung jawab sekolah.

SMAN 1 Mempawah akan membiayai bimbingan belajar para siswa eligible guna mengikuti tes masuk ke perguruan tinggi.

"Solusi yang diberikan, sekolah akan membiayai untuk siswa eligible mengikuti bimbingan GO selama 3 bulan," tamahnya.

Terakhir, Febrini juga menyebut akan ada tim yang terdiri dari kepala sekolah, guru, serta komite berangkat ke Jakarta untuk menemui pihak Kemdiktisaintek.

Hingga Selasa (4/2/2025), video aksi demo siswa SMAN 1 Mempawah sudah ditonton lebih dari ratusan ribu kali.

Siswa kecewa

Perwakilan siwa, Muhammad Hafis, meluapkan kekecewaannya.

Ia menuding biang kerok dari permasalahan ini ada di Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

"Kekecewaan kami itu pihak sekolah, terutama Waka Kurikulum lalai terhadap tugasnya."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan