Minggu, 7 September 2025

2 Bocah Perempuan di Makassar Disekap dan Dirantai Ayah dan Ibu Tiri di Toilet, Ini Motif Pelaku

Sungguh tega ayah dan ibu tiri di Makassar sekap dan rantai dua anaknya di toilet, mptof pelaku akhirnya terungkap.

Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN-TIMUR.COM/Muslimin Emba
ORANGTUA SEKAP ANAK - Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto saat menjenguk kakak beradik korban penyekapan orangtua di RS Bhayangkara Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan Jumat (7/2/2025). Korban disekap karena dianggap orangtua nakal 

 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -  Sungguh tega pasangan suami istri AY (37) dan ibu tirinya NI (28) yang menyekap dan menyiksa dua anak mereka SF (9) dan laki-laki IS (8).

Kedua korban diketahui berjenis kelamin perempuan.

Sementara NI adalah ibu tiri korban.

Penyekapan tersebut terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kedua saudara kandung ini disekap di dalam toilet di Kecamatan Wajo, Kota Makassar.

Tidak hanya disekap, keduanya juga mengalami berbagai macam penyiksaan fisik.

Mulai dirantai hingga disiram air panas.

Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Restu Wijayanto mengatakan korban kini dirawat di RS Bhayangkara.

"Kondisi dari dua korban sudah mulai membaik," kata Restu kepada wartawan seusai menjenguk korban di pelataran RS Bhayangkara Makassar, Jumat (7/2/2025).

"Sebelumnya, mereka mengalami kurang gizi karena tubuhnya sangat kurus," lanjutnya.

Selain mengalami malnutrisi, lanjut Restu, kedua kakak-beradik ini juga memiliki sejumlah luka yang mengkhawatirkan akibat dugaan penyiksaan fisik.

"Ada beberapa luka yang dikhawatirkan bisa menyebabkan infeksi, terutama pada bagian tubuh yang terluka," terangnya. 

Disekap Sejak 31 Januari 2025

Berdasarkan penyelidikan sementara polisi, kata Restu, korban IS dan SF terakhir kali disekap pada 31 Januari.

Puncaknya, pada 3 Februari, keduanya ditemukan dalam kondisi dirantai di dalam toilet.

"Memang mengalami beberapa kekerasan fisik dari orang yang ada di rumahnya," terang Restu.

Selain dipukul dan dirantai, dugaan  penyiksaan terhadap keduanya kata Restu juga diduga menggunakan air panas.

Pasalnya kondisi kulit kedua korban mengalami luka melepuh.

"Indikasinya, mereka disiram air panas, dan dari beberapa keterangan saksi, dua anak ini memang terkena siraman air panas," bebernya.

Saat ini, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar masih mendalami kasus itu.

Kedua orangtua korban yang diduga pelaku dalam kasus itu masih dalam pemeriksaan polisi.

Korban dianggap nakal

Restu  mengungkapkan pelaku menyekap anaknya karena dianggap nakal. 

"Penyampaian sementara dari orangtua menyampaikan bahwa anak ini nakal. Jadi untuk mencegah supaya anak ini tidak nakal akhirnya harus diikat di dalam WC," ujar Restu saat ditemui di RS Bhayangkara Makassar, Jumat (7/2/2025).

Selain mengalami kekerasan fisik, kedua korban juga diduga tidak diberi makan selama beberapa hari, sehingga kondisi mereka sangat lemah.

"Ada beberapa kekerasan fisik dan sayangnya juga kondisi nutrisinya kurang. Kalau saya perhatikan ada beberapa hari tidak makan," ungkap Restu.

Restu menambahkan bahwa dugaan penyiksaan terhadap kedua anak ini bukan pertama kali terjadi dan kemungkinan sudah berlangsung lama. Polisi menduga, ibu tiri korban berperan utama dalam tindakan kekerasan tersebut. 

"Jadi bapak ataupun ibu sama-sama mengetahui, namun memang yang sering ada di rumah ibu tirinya karena bapaknya memang selalu bekerja di luar," jelasnya.

Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman kasus dan pengumpulan keterangan dari beberapa pihak, termasuk saudara korban.

Belum ada tersangka

Meski telah memeriksa kedua orangtua korban, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. 

"Sementara kita kembangkan lagi penyelidikannya dan kami akan gelarkan (penentuan tersangka). Jadi para korban tinggal bersama orang tuanya, ada bapak kandung dan ibu tiri yang total ada tujuh anak dan yang saat ini juga dirawat di rumah sakit adalah anak yang nomor 5 dan nomor 6," kata Restu. (Tribun Timur/Kompas.com)

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan