Cerita Emak-emak Bakar 11 Warung Remang-remang Diduga Sarang Prostitusi Tempat Para Suami Mampir
Belasan warung remang-remang di Km 56 Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi dihancurkan dan dibakar warga.
Penulis:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MUARO JAMBI - Keberadaan warung remang-remang di Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi membuat gerah warga sekitar, terutama para emak-emak.
Betapa tidak, warung remang-remang tersebut diduga menjadi sarang prostitusi.
Baca juga: Profil Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Dilaporkan ke Polisi Buntut Larang Warung Remang-remang
Banyak pria hidung belang yang datang ke warung-warung tersebut.
Bahkan para suami dari emak-emak itu diduga juga sering ke warung remang-remang tersebut.
Gerah dengan kondisi tersebut, emak-emak di Desa Suko Awin Jaya pun melakukan aksi perusakan hingga pembakaran warung remang-remang tersebut.

Tak tanggung-tanggung, belasan warung remang-remang di Km 56 dihancurkan dan dibakar mereka.
Sisanya tak jadi dibakar lantaran pemilik warung melarikan diri.
Sementara warung remang-remang yang ada pemiliknya tidak dihancurkan.
Sebab para pemilik warung berjanji akan membongkarnya sendiri.
Baca juga: Prostitusi Jaringan Internasional di Bali Tawarkan PSK dari 129 Negara, Tarifnya Dollar
Warung Berdiri Sejak Belasan Tahun Lalu
Mengutip Tribun Jambi, ada puluhan warung remang-remang yang ada di Km 56 Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.
Kepala Desa Suko Awin Jaya, Idawati, mengatakan warung remang-remang di Jalan Lintas Timur Jambi-Riau Km 56 sudah berdiri sejak belasan tahun lalu.
Selain jadi tempat mabuk-mabukan, warung remang-remang yang dibakar itu juga menjadi tempat prostitusi terselubung, sehingga meresahkan warga.

"Lokasi ini sebelumnya juga telah dirazia oleh pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja, namun tetap nekat beraktivitas," ujar Idawati.
Kasi Humas Polres Muaro Jambi, AKP Saaludin memastikan selama aksi warga, tidak terjadi kericuhan.
"Kami akan terus memantau perkembangan dari kejadian ini. Dan juga ke depannya pihak kepolisian akan terus memantau warung warung yang dijadikan tempat prostitusi akan segera kami tindaklanjuti," tandasnya.
Baca juga: Suami di Bogor Bacok Istri karena Ditegur Soal Bisnis Prostitusi
Puncak Kekesalan
Pantauan Tribun, warung remang-remang di Jalan Lintas Timur Jambi-Riau Km 56 itu luluh lantak akibat dibakar warga yang didominasi emak-emak.
"Banyak hidung belang termasuk suami mereka yang mampir," ujar seorang emak-emak.
Keterangan warga setempat, belasan warung remang-remang itu jadi tempat pemuas nafsu pria hidung belang atau tempat prostitusi.
"Sudah berlangsung belasan tahun," tutur warga.
Sarjina, warga setempat, mengatakan ada 11 warung remang-remang di sepanjang Jalintim Jambi - Riau yang dibongkar dan dibakar.
Massa yang ikut dalam aksi tersebut sebagian besar kalangan emak-emak.
Pembongkaran dan pembakaran ini merupakan puncak kekesalan warga terhadap aktivitas warung remang-remang yang tidak mengindahkan peringatan warga.
"Mereka sudah diperingatkan untuk menutup kegiatan prostitusi. namun tidak diindahkan oleh pemilik warung. Karena kesal, warga pun hari ini menghancurkannya dengan cara dibongkar dan dibakar," katanya.
Warung Remang-remang di Pantura Dirobohkan
Kasus hampir serupa juga terjadi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Namun warung remang-remang di jalur Pantura itu tidak dibakar melainkan dirobohkan oleh petugas gabungan dari Satpol PP, TNI-Polri, hingga Dinas Sosial Batang, Jawa Tengah.
Peristiwa itu terjadi, Rabu (13/9/2023).
Diduga, puluhan warung remang-remang tersebut jadi tempat prostitusi.
Pembongkaran warung remang-remang tersebut melibatkan dua alat berat dan ratusan anggota.
Selain menempati lahan secara ilegal milik Balai Besar Pelaksana Jalan nasional wilayah I Jateng DIY, warung-warung itu juga diduga digunakan sebagai tempat prostitusi.
Total terdapat 60 warung yang dibongkar yang berada di sepanjang 1 kilometer di Jalan Pantura Kandeman Batang.
Puluhan aparat gabungan yang disiapkan langsung menjebol dinding dan atap puluhan warung tersebut.
"Bangunan hingga saat ini tidak ada izinnya, dan ada indikasi digunakan untuk hal-hal yang kurang baik.
Maka kami bersinergi dengan Pemkab Batang melakukan penertiban bangunan liar yang berada di ruang milik jalan,"tutur Asisten Barang Milik Negara dan lahan, Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 1 Jateng DIY, Anggo Puguh Nugroho, Rabu (13/9/2023).
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Batang Muhammad Masqon mengatakan sosialisasi warung-warung yang berada di lahan Balai Besar Pelaksana Jalan nasional wilayah I Jateng DIY sudah dilakukan sejak setahun kemarin.
Selain itu, warung tersebut juga diduga menyalahi Perda Kabupaten Batang.
"Warung remang-remang ini juga terkesan kumuh, dan di situ kami pernah operasi Miras juga mendapati beberapa penjual miras disini," ujarnya.
Tidak hanya itu, pada tahun-tahun kemarin saat Covid-19 dilakukan operasi juga menemukan praktik prostitusi meskipun tidak semua warung.
"Pada Minggu kemarin kita sudah sosialisasi door to door, kita temui masyarakat atau pemilik warung kita tempel pamflet bahwa akan dibongkar pada 13 September, maka pemilik bangunan untuk membongkar sendiri yang paling lambat tanggal 12 September," tandasnya.
Sumber: (TribunJambi.com/Muzakkir) (TribunJateng.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kades Suko Awin Jaya Bilang Warung Remang-remang Jalintim Km 56 Sengeti Sudah Ada Belasan Tahun
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.