Bentrok Antarwarga di Sorong Dipicu Kasus Pemalakan, Kabag Ops & 3 Polisi Terluka, 2 Warga Tertembak
Empat personel Polresta Sorong Kota dan Polsek Sorong Timur terluka saat meredam bentrok yang terjadi di Kota Sorong, salah satunya Kabag Ops.
Penulis:
Dewi Agustina
"Hingga saat ini, keempat personel yang terluka telah dievakuasi ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif," tambah La Ode.
Situasi di lokasi bentrokan masih dijaga ketat oleh aparat keamanan untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.
Polisi Diminta Lebih Bijak
Terpisah Kepala Suku Imekko Papua Barat Daya, Nikolas Fatary mengecam tindakan represif yang dilakukan personel Polresta Sorong Kota.

Menurut Nikolas, bentrokan mulai terjadi sekitar pukul 01.30 WIT.
Situasi memanas ketika aparat kepolisian yang datang ke lokasi dinilai berpihak kepada pemuda Melati Raya.
"Awalnya warga tidak melakukan tindakan membabi buta kepada personel Polresta Sorong Kota dan Polsek Sorong Timur," ujar Nikolas.
Nikolas mengungkapkan, bentrokan antara pemuda Melati Raya dan Kompleks Kokoda bukan kali pertama terjadi.
Konflik yang dipicu oleh kesalahpahaman ini telah berulang kali terjadi.
Ia menilai bahwa pihak kepolisian di Kota Sorong perlu menangani masalah ini dengan lebih bijak dan adil.
"Sudah berulang kali terjadi. Kami melihat polisi berdiri di sebelah pihak, sehingga tensi pemuda Kokoda naik. Saat awal kejadian, dua pemuda ditembak ketika polisi tiba di lokasi bentrokan," tegasnya.
Nikolas menilai tindakan represif aparat berupa tembakan gas air mata dan peluru karet hingga menyebabkan dua korban dari Kompleks Kokoda memperlihatkan kesan keberpihakan kepada pemuda Melati Raya.
"Seharusnya, kehadiran polisi di tempat kejadian perkara (TKP) menjadi penengah dan tidak memihak salah satu pihak yang bertikai," kata Nikolas.
Suasana semakin mencekam saat gas air mata dilepaskan, menyebabkan perempuan dan anak-anak lari menyelamatkan diri dari kepulan gas.
Polresta Sorong Kota: Massa Lakukan Perlawanan
Di sisi lain, Kabag Ops Polresta Sorong Kota, Kompol Indra Gunawan menjelaskan, bahwa bentrokan pecah akibat seorang pemuda Melati Raya dipalak.
Ketika polisi mencoba meredam situasi, massa justru melakukan perlawanan yang menyebabkan empat personel terluka akibat lemparan batu dan panah.
"Kami berada di posisi tengah saat itu. Ketika kami meminta pemuda Melati Raya untuk mundur, mereka memang sempat masuk ke dalam kompleks, tetapi situasi tidak terkendali," jelas Indra.
Sumber: (Tribunsorong.com/Safwan Ashari)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul Bentrokan di Kilometer 9 Kota Sorong: 2 Pemuda Kokoda Tertembak, Polisi Dituding Berpihak
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.