Program Makan Bergizi Gratis
Program MBG, Sediakan Makanan Bergizi dan Buka Peluang Usaha bagi Warga Lokal
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun dari APBN 2025 untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun dari APBN 2025 untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini resmi dimulai pada 6 Januari 2025 dan menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
MBG dirancang untuk memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan.
Dengan target pemerataan gizi hingga ke pelosok negeri, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia secara berkelanjutan.
Baca juga: Demo Indonesia Gelap, Mahasiswa Singgung IKN Mangkrak dan Program Ambisius MBG
Program MBG yang diluncurkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) pada 6 Januari 2025 telah memberikan dampak luas bagi masyarakat Indonesia.
Hingga saat ini, sebanyak 576 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum telah beroperasi di 38 provinsi untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa jumlah dapur MBG akan terus bertambah.
"Senin ini, kita akan bertambah 300 dapur lagi, sehingga totalnya mencapai 876 SPPG yang akan melayani 2,5 juta penduduk hanya dalam 1,5 bulan," kata Dadan, pada Sabtu (22/2/2025).
Program MBG tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat penerima gizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani dan pelaku usaha kecil.
Setiap dapur MBG menyediakan 3.000 paket makanan setiap harinya, sehingga kebutuhan bahan pangan menjadi sangat besar. Sebagai contoh, di Pulau Jawa, pelaksanaan program ini membutuhkan 200 kg beras, 350 kg ayam, 3.000 telur, dan 300 kg sayuran per hari.
"Kalau satu ayam beratnya 1 kg, berarti kita butuh 350 ekor ayam setiap hari. Ini peluang besar bagi petani dan peternak lokal," tambah Dadan.
Pemerintah menargetkan 30.000 SPPG beroperasi tahun ini, dengan 82,9 juta penerima manfaat. Target ini sekaligus menjadi pasar baru bagi petani milenial dan UMKM, serta meningkatkan produktivitas pangan dalam negeri.
MBG Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja
Dadan Hindayana menegaskan bahwa program MBG merupakan investasi SDM terbesar dalam sejarah Indonesia. Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi emas pada tahun 2045.
"Kita akan menjalankan amanah yang cukup besar untuk menyelamatkan generasi emas 2045. Jadi, program ini adalah investasi SDM terbesar sepanjang sejarah untuk generasi 2045," ujar Dadan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan TNI di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Sumber: Kontan
Program Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo Ladeni Permintaan Tanda Tangan di Sepatu hingga Dapat Boneka dari Pelajar |
---|
Menteri PPPA: Kualitas Gizi dan Sertifikasi Halal Harus Jadi Perhatian Utama Makan Bergizi Gratis |
---|
Anwar Abbas Sarankan Program Makan Bergizi Gratis 2 Kali dalam Seminggu Dulu Jika Anggaran Terbatas |
---|
Isi 'Surat Cinta' Siswa SD untuk Prabowo usai Dapat Makan Bergizi Gratis, Istana Merespons |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.