Selasa, 30 September 2025

Sritex Pailit

Bak Perayaan Lulus, Buruh Sritex Saling Corat-coret Seragam Kerja: Bentuk Apresiasi untuk Kenangan

Bak perayaan kelulusan sekolah, buruh Sritex berpamitan dengan melakukan corat-coret seragam kerja dan meneriakkan kata lulus, Jumat (28/2/2025).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF BAGUS YUNIAR
CORAT-CORET SERAGAM - Karyawan PT Sritex Sukoharjo melakukan corat-coret seragam kerja saat perpisahan pada Jumat (28/2/2025). Diketahui hari ini menjadi hari terakhir 8.475 karyawan bekerja di pabrik yang telah menjadi tempat mereka mencari nafkah selama bertahun-tahun karena adanya PHK massal. (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf) 

TRIBUNNEWS.COM - Momen perpisahan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo berlangsung haru menyelimuti kawasan pabrik pada Jumat (28/2/2025).

Isak tangis mengiringi perpisahan sekitar 8.000 karyawan yang berkumpul pada divisi masing-masing untuk berpamitan.

Sebab, diketahui tidak ada lagi aktivitas produksi dan resmi menutup operasionalnya pada Sabtu (1/3/2025).

Para karyawan pabrik tekstil terbesar di Indonesia ini berkumpul untuk mengabadikan momen terakhir dengan berfoto bersama.

Tak ingin berlarut dalam kesedihan, para karyawan seolah membuat momen ini bak perayaan kelulusan siswa.

Mereka meneriakkan kata 'lulus' sembari menyebutkan berapa lama mereka menjadi bagian dari PT Sritex.

Bahkan, mereka juga mencorat-coret seragam kerja dengan menuliskan tanda tangan kolega sebagai kenang-kenangan.

Hal ini diungkapkan oleh Karwi Mardiyanto (45), karyawan asal Sukoharjo.

"Ini hanya perpisahan saja. Sudah tidak ada aktivitas sama sekali di dalam. Terakhir kerja kemarin," katanya. 

Pakaian yang ia kenakan dipenuhi coretan tanda tangan rekan-rekannya sebagai simbol kebersamaan. 

"Ini bentuk apresiasi kami untuk saling mengingatkan. Begitu kami melihat tanda tangan ini, kami mengingat kebersamaan kami waktu di Sritex," tambahnya.

Baca juga: Hari Terakhir Kerja di Sritex: Buruh Menangis, Teriak ‘Lulus’, dan Corat-Coret Seragam

Karwi yang mengabdi selama 17 tahun ini juga merasakan kekecewaan yang mendalam.

Meski sedih, Karwi menyatakan dirinya dan rekan-rekan tetap berusaha menerima kenyataan ini dengan lapang dada. 

"Sedih pasti, tetapi tetap harus kami terima," ujarnya. 

Lebih lanjut, selain dirinya, Karwi menyebut Istrinya yang juga bekerja di PT Sritex ini selama 10 tahun.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan